web analytics

UIN SUSKA RIAU JADI ANGGOTA EA-NANONET SÀTU-SATUNYA DARI INDONESIA

Uin-suska.ac.id – Sejak awal Desember 2015 ini, UIN Suska Riau resmi tercatat menjadi anggota grup riset yang cukup prestisius di kawasan Asia. East Asia Nanoparticle Monitoring Network (EA-NanoNet), begitu group riset ini dinamakan.

Seperti diungkapkan dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau, Kunaifi, EA-Nanonet sendiri dibentuk 22 tahun lalu oleh Universitas Kanazawa di Jepang dan Prince of Songkla University (PSU) di Thailand. Hingga saat ini EA-Nanonet telah berkembang ke beberapa negara lain di Asia Timur dan Asia Tenggara yaitu China, India, Myanmar, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. UIN Suska Riau bergabung tahun ini dan satu-satunya anggota dari Indonesia.

Di bawah koordinasi Universitas Kanazawa, EA-Nanonet telah melakukan monitoring partikel nano di lebih 40 stasiun di negara-negara anggota, tersebar dari Jepang hingga ke Malaysia. Tahun 2016 stasiun baru akan dibangun dengan pendanaan sebagian besar dari Universitas Kanazawa di UIN Suska Riau. Saat ini peralatan sudah tiba di UIN Suska dan segera dipasang setelah persiapan internal matang.

Monitoring partikel nano di atmosfer adalah aktifitas meteorologi yang penting. Kualitas udara sangat erat kaitannya dengan kualitas kesehatan manusia yang bernafas dengan udara tersebut. Stasiun meteorologi milik pemerintah mengukur dan melaporkan partikel PM 10 (10 ugram/m3). Beberapa industri mengukur partikel lebih kecil (PM 2,5) untuk kepentingan sendiri. Namun amat sedikit dilakukan pengkuran PM 1, apalagi PM 0,1.

Peralatan yang akan dipasang di UIN Suska memiliki kemampuan mengukur PM 1 dan PM 0,1; belum diproduksi massal karena masih bekerjasama dalam tahap pengembangan.

Dari informasi terakhir, Prof. Masami Furuuchi mengatakan “sangat ingin” bekerjasama dengan UIN Suska, dan pada 2016 beliau merencanakan kunjungan ke UIN Suska bersama Assoc. Prof. Mitskiho Hatta dan Assoc. Prof. Perapong Tekasakul dari PSU.

Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. Munzir Hitami, MA beberapa waktu lalu menugaskan tiga orang dosen untuk melaksanakan kerjasama dengan Universitas Kanazawa dan melanjutkan sebagian kegiatan kerjasama dengan Prince of Songkla University, khususnya dalam framework EA-Nanonet.

Dalam presentasi di Hay Yai, Thailand, 8-9 Desember 2015 lalu, Petir Papilo dan Kunaifi, dengan support dari Widya Astuti (LSM Hutan Riau), telah memaparkan akar masalah dan dampak kabut asap dari kebakaran lahan di Riau yang mempengaruhi kualitas udara di kawasan asia tenggara. (Rls)**

Editor : Suardi

Tim liputan Suska News: (Azmi, Donny, PTIPD)