web analytics

Penerbitan dan pengelolaan jurnal harus menjadi panggilan hati

Focus Group Discussion “Management and publishing International Journal”

uin-suska.ac.id – Dalam upaya terus mendorong perbaikan kualitas Jurnal di UIN Suska Riau, Jum’at (22/7/2016) lalu, diadakan Focus Group Discussion mengambil tema “Management and publishing International Journal” bertempat di Ruang rapat pimpinan lantai IV Gedung Rektorat UIN Suska Riau.

Acara yang ditaja para akademisi Fakultas Pertanian dan Peternakan (Fapertapet) UIN Suska Riau itu, menghadirkan pembicara, Prof Dr Naqib Ullah Khan, dari The Agriculture University of Peshawar Pakistan, yang juga Chief Editor of SABRAO Pakistan. Acara yang di gelar full berbahasa Inggris itu diikuti para Dekan, Ketua Lembaga, dan pengurus Jurnal dilingkungan UIN Suska Riau.

Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA dalam sambutannya mengungkapkan, besar harapannya agar jurnal-jurnal yang ada di UIN Suska Riau, bisa bersaing ditingkat nasional, regional dan Internasional. “karena Jurnal merupakan salah satu cerminan sejauhmana gairah  sebuah perguruan tinggi dibidang karya-karya ilmiah. Untuk itu kita berharap ke depan di UIN Suska Riau, muncul jurnal-jurnal bermutu yang mengemuka.” ungkap Munzir Hitami.

Sementara itu, Prof Dr Naqib Ullah Khan dalam pemaparan materinya mengungkapkan, sebagai akademisi penerbitan dan pengelolaan jurnal harus menjadi panggilan hati. Ia sendiri mengaku, tak dibayar satu sen pun dalam aktivitasnya sebagai pengelola Jurnal di institusi nya. “ini lebih kepada tanggung jawab moril sebagai akademisi” ungkap Khan.

Khan juga menceritakan, bagaimana tingginya minat para akademisi ditempatnya, dalam menulis karya ilmiah di dijunal yang dikelolanya. Dari tulisan-tulisan yang masuk, hampir 80 persen ter eliminasi, hanya 20 persen yang memenuhi kualitas yang dimuat. Dikesempatan yang sama Khan juga memberikan tips-tips bagaimana jurnal dengan karya tulisnya bisa terindeksasi di scopus web of science comparison, dan sebagainya atau paling tidak di google scholar.

Sementara itu dari diskusi-diskusi yang mengemuka, diantaranya dari WR I, Dr Hj Helmiati, M.Ag yang menanyakan langkah apa yang perlu dilakukan agar Jurnal di UIN Suska Riau bisa mengemuka di tengah kondisi saat ini, Khan mengungkapkan Jurnal tak perlu banyak di salah satu Institusi pendidikan. Jurnal-jurnal yang banyak dan cendrung “overlapping” di UIN Suska Riau saat ini bisa  di marger berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Sementara itu penulisan dan penguasaan bahasa asing seperti bahasa Inggris  para akademisi dan pengelola, juga menjadi faktor penentu bisa mengemukanya sebuah jurnal.

Terkait minimnya partisipasi para akademisi menulis artikel yang akan dimuat di jurnal, menurut Khan disitulah perlunya jurnal terbuka open journal. Itu bisa dilakukan dengan membuat e-journal, dan bisa meondorong penulis-penulis dari institusi lain untuk berpartisipasi dalam memuat karya-karya ilmiah mereka.

Sementara itu Ketua pelaksana FGD, Zulfahmi, S. Hut., M.Si yang juga dosen Fapertafet UIN Suska Riau kepada Suska News mengungkapkan, dari diskusi yang dilakukan, masih banyak yang perlu dibenahi agar jurnal di UIN Suska Riau bisa mengemuka. “terutama faktor mental para akademisi kita yang perlu kita benahi” ungkap Zulfahmi. Sebagian besar akademisi  kita dalam menulis dan mengelola jurnal masih berorientasi duit, belum tanggung jawab moril. Bahkan sudah dianggarkan honornya pun masih juga belum maksimal dalam menulis dan mengelola jurnal. Sehingga jadwal terbit jurnal-jurnal yang ada saat ini belum terjadwal dan cenderung tidak ontime.

Harapan kita kedepan, dengan adanya pencerahan-pencerahan seperti FGD ini, pemikiran-pemikiran para akademisi kita bisa tercerahkan.**

 

Penulis : Suardi, M.I.Kom

 

(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)

 

redaksi@uin-suska.ac.id