web analytics

Upacara Peringatan HUT RI ke 73 UIN Suska Riau; Tetap Khidmat ditengah Hujan Lebat

uin-suska.ac.id – Jumat pagi (17/8/2018), hujan begitu lebat mengguyur kota Pekanbaru.  Jalanan masih tampak lengang dari biasanya, meski hujan berangsur reda. Namun begitu memasuki pekarangan Gedung Rektorat UIN Suska Riau, suasana ramai langsung terasa. Parkiran tampak membludak hingga kesisisi-sisi jalan.

Di halaman gedung, barisan-barisan sudah tampak berjejer. Ada yang mengenakkan seragam Korpri, Hitam putih dan Jas Hitam. Mereka adalah para peserta upacara, memperingati HUT RI ke-73 UIN Suska Riau. Sampai gerimis kian lebat, namun peserta tampak tetap Khidmat.

Dari pengeras suara yang ditutupi spanduk di pinggir lapangan, terdengar kalimat bergema “Komandan Upacara memasuki lapangan Upacara. Dilanjutkan Inspektur Upacara memasuki lapangan Upacara”. Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. KH Akhmad Mujahidin, S.Ag, M.Ag selaku Inspektur Upacara pun dengan mantap, melangkah pasti menuju podium upacara. Meski stelan jas hitam yang dikenakkannya, tampak mulai basah. Hingga pengibaran Bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, suasana Khidmat pun kian terasa. Seiring gerimis hujan yang bertambah lebat.

Dalam amanahnya, Rektor selaku inspektur upacara menyampaikan, terimakasih pada para pimpinan dan peserta upacara yang masih tetap khidmat dan bertahan. “Tadi memang dilaporkan, Prof masih hujan. Saya bilang udah maju aja” ungkap rektor” disambut tepuk tangan hadirin.  Bagaimana tidak, 73 tahun yang lalu, ketika kemerdekaan RI diproklamirkan, secara nyata mereka tak kenal hujan, panas, darah, air mata, semua mereka korbankan. Jadi kita sabar saja dulu, ungkap rektor.

Dilanjutkan rektor ,tema peringatan HUT RI kemerdekaan ke 73 tahun ini “Kerja Kita Prestasi Bangsa”. Dalam konteks, UIN Suska Riau, maka prestasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kinerja kita. Menurut David Mc Clelland, orang berprestasi itu tak banyak. Oleh karena itu perlu dilalui dengan manajemen, Kinerja Prestasi dan Kesejahteraan (KPK).

Ini akan jadi masalah ketika dipraktekkan dengan terbalik. Belum bekerja sudah ditanya upah. Inilah yang kemudian bisa dikategorikan Riba. Ungkap rektor. Karena dalam realitas usaha, uang bergerak, ketemu obyeknya barulah akan menghasilkan.

Terakhir dalam amanahnya, rektor menyampaikan ada tiga hal yang menjadi pedoman kita dalam bekerja di UIN Suska Riau. Untuk itu rektor mengajak semua hadirin mengepalkan tangan, sambil meletakkan didada. Ada tiga kata yang diteriakkan rektor, dan diikuti seluruh hadirin. “Kompak, Damai, Selamat Dunia Akhirat”.

Membangun UIN Perlu Kekompakkan. Mujahidin bukan apa-apa, tanpa kita semua. Kompak sangat diperlukan disituasi apapun, ungkap rektor. Kedua ciptakan kedamaian, bekerja penuh tanggung jawab, jangan ada gesekan, jangan ada permusuhan,  semua kita hadapi sama-sama. Hidup ini memang penuh masalah, maka bagi UIN Suska Riau mari kita menjadi pemecah masalah, bukan bagian masalah, ungkap rektor.

Terakhir mari kita berusaha selamat dunia akhirat.  Jabatan ini tak lama, jadi dosen juga tak lama kita akan pensiun, kita ingat saat kita meninggalkan UIN dalam keadaan happy senang, damai, menikmati masa pensiun. Untuk itu mari menikmati bekeja di UIN Suska Riau, dalam keadaan sehat bahagia dunia akhirat. Tutup rektor

Dikesempatan itu juga dilakukan penyematan Satya Lencana Karya dari Presiden RI, kepada 82 pegawai dan dosen UIN Suska Riau. Bagi yang memasuki masa kerja 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun.***

 

Penulis: Suardi

Suska News: (Donny,Azmi/Humas/PTIPD)