web analytics

uin-suska.ac.id– Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr KH Akhmad Mujahidin, S.Ag, M.A.g didampingi Wakil Rektor III dan Para Dekan, Selasa (7/1/2020) lalu, sambangi Komando Resort Militer 031/Wirabima.

Hal ini masih terkait mengintensifkan koordinasi Pencanangan Zona Kampus Bebas Radikalisme dan Terorisme oleh Kepala Staf Kepresidenan, Jendral TNI (Purn) Dr H Moeldoko, S.I.P jumat (17/12020) mendatang. Sekaligus rencana kedatangan Wakil Presiden RI, Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Februari mendatang.

Tepat pukul 10 WIB, rombongan rektor disambut langsung Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Mohammad Fadjar. Didampingi Kasi Intel dan Kasiter Korem 031  Wirabima diruang kerjanya.

Dengan wajah sumringah, rektor pun memperkenalkan satu persatu para rombongan yang menyertainya. Memaparkan seputar acara Pencanangan Zona Kampus Bebas Radikalisme dan Terorisme yang akan dipusatkan di UIN Suska Riau. Serta rencana kedatangan Wakil Presiden RI.

Paling tidak, kampus di Riau bebas Terorisme dan radikalisme. “Alhamdulillah kampus-kampus yang ada di Riau saat ini telah bersepakat”. Ungkap rektor

Akhmad Mujahidin menambahkan, minimal lebih kurang 500 peserta akan hadir pada acara tersebut. Terdiri dari mahasiswa dan dosen.

Danrem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Mohammad Fadjar menyatakan menyambut baik rencana kedua acara tersebut. “Kita siap bekerjasama demi kelancaran acara” ungkap M. Fadjar.

Fadjar menambahkan, baginya ini prestasi luar biasa. Bisa mengadirkan dua tokoh, yang juga pejabat tinggi negara. “Ini menjadi salah satu sejarah bagi Riau dan kami bangga” ungkap Danrem.

Brigjen TNI Mohammad Fadjar, yang menjalani pendidikan Magister Terorisme di Sydney Australia, juga membahas tekait Radikalisme dan Terorisme. Pada konteks tertentu, radikalisme dan terorisme punya sisi positif. Namun saat ini lebih banyak konotasi negatif yang mengemuka. Ungkap M. Fadjar.

Dewasa ini ada pergeseran cara menjajah. Dulu penjajah secara fisik, sekarang dengan teknologi, cyber, satelit dan ideologi. Tujuannya tetap menghancurkan. Sehingga negara maju seperti perancis, RRC sudah punya angkatan militer Cyber dan angkatan militer medan Persefsi untuk melawan persepsi dan ideologi menyimpang.Hal itu untuk mencegah radikalisme dan Terorisme yang tak sesuai dengan ideologi negara.

Kedepan memang fokusnya lebih pada mewaspadai perang ideologi. Karena negara kita belum punya angkatan militer khusus memerangi itu. Makanya peran kampus menjadi sangat penting dan strategis. Kami siap membantu dan bekerjasama. Ungkap M. Fadjar.***

Laporan: Humas UIN Suska Riau

Editor: Suardi