web analytics

UIN Suska Tuan Rumah Indonesian-German Summer University 2014

uin-suska.ac.id –  Sebanyak lima orang mahasiswa UIN Suska Riau bergabung dalam “The 4th Indonesian-German Summer University (IGSU) 2014,” 25 September hingga 6 Oktober 2014 lalu.

Kuliah musim panas ini merupakan program rutin sekali setahun antara UIN Suska Riau bersama Ostbayerische Technische Hochschule Amberg-Weiden (OTH-AW) Jerman, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun ini Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta bergabung, sehingga peserta summer university 2014 berasal dari tiga universitas di Indonesia dan satu universitas di Jerman.

Sebanyak dua puluh satu mahasiswa dan sembilan dosen dari ke-empat universitas mengikuti urutan kegiatan summer university yang padat dan sepenuhnya berbahasa Inggris, selama dua minggu. Kegiatan diawali di Pekanbaru dan dilanjutkan ke Tandun-Kampar, Batang-Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Dalam acara pembukaan summer university di kampus UIN Suska Riau – Panam, Korodinator Program, Prof. Dr-Ing. Magnus Jaeger dari OTH-AW menjelaskan bahwa topik summer university tahun 2014 adalah ‘renewable energy, enterpreneurship and leadership.’ “Target akhir dari kuliah musim panas ini adalah supaya mahasiswa dapat melahirkan rencana bisnis yang kongkrit menggunakan sumberdaya energi terbarukan dengan bekal kepemimpinan yang kuat,” ujar Prof. Jaeger. Selain itu, menurut Prof. Jaeger, kuliah musim panas ini juga memberi peluang kepada mahasiswa dan dosen untuk membangun jaringan dan persahabatan yang diharapkan bermanfaat untuk masa depan karir peserta kedua negara.

Energy Research Centre (EnReach) Fakultas Sains dan Teknologi, sebagai pengelola summer university di UIN Suska Riau, telah melaksanakan program ini selama tiga tahun berturut-turut. Pada 2012, UIN Suska Riau mengirimkan lima mahasiswa dalam kegiatan yang diadakan di Jakarta, Kepulauan Seribu, dan Yogyakarta. Sedangkan tahun 2013, UIN Suska Riau mengirimkan tiga orang mahasiswa ke Jerman. Kunaifi, ST., PgDipEnSt., M.Sc., Ketua Dewan Pengurus EnReach, memaparkan bahwa program summer university ini merupakan bagian dari kerjasama UIN Suska Riau dengan OTH-AW. “Kerjasama antara kedua universitas fokus pada pengajaran dan penelitian bersama, dalam bidang energi terbarukan, efisiensi energi, dan kehutanan berkelanjutan,” papar Kunaifi. Selanjutnya dosen di Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau ini menjelaskan bahwa kedua universitas telah melaksanakan berbagai aktifitas akademik bersama sehingga dinilai sukses dan pada tahun 2013 diperpanjang untuk kedua kali hingga 2016.

Program ini juga didukung oleh German Academic Exchange Service (DAAD). Prof. Margareth Gfrerer, perwakilan DAAD Jakarta memaparkan bahwa pemerintah Jerman memandang bahwa persahabatan dengan Indonesia yang telah berjalan lama akan membawa kebaikan pada kedua bangsa. “Summer university ini dirancang sebagai sebuah kelas internasional, di mana mahasiswa dari latar belakang ilmu dan budaya berbeda, bekerja sama dalam semangat kesetaraan untuk mencapai tujuan yang sama, sehingga ini bukan hanya mengasah kemampuan akademis, tetapi juga komunikasi,” papar Prof. Gfrerer.

Dr. Okfalisa, M.Sc., Ketua Panitia summer university di Riau, memaparkan bahwa kegiatan summer university dilaksanakan dengan pendekatan ‘problem-based learning.’ Mahasiswa dibagi dalam lima kelompok yang menggabungkan bidang ilmu, jenis kelamin, dan negara berbeda. Terdapat enam sub topik yang dianggap menjadi isu terkini seputar teknologi energi dan kewirausahaan. Setiap topik didekati melalui enam tahap, diawali dengan kuliah pengantar terkait topik yang dibahas. Kemudian mahasiswa diberi tugas untuk menjelaskan proses ditinjau dari neraca energi-materi-biaya dan mengusulkan rekomendasi perbaikan dan rencana bisnis terkait. Tahap selanjutnya mahasiswa melakukan kunjungan industri untuk mengumpulkan informasi, diikuti dengan pembahasan dan elaborasi bersama para dosen. Di bagian akhir, mahasiswa mempersiapkan presentasi yang ditampilkan dan dibahas oleh seluruh peserta.

“Topik kegiatan di Riau mencakup energi matahari, fabrikasi crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO), pembangkit listrik dari gas limbah pabrik CPO, dan produksi batu-bata terkait isu kelangkaan material konstruksi masa depan,” papar Okfalisa. Studi lapangan di Riau meliputi kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) grid-connected di Kantor Gubernur Riau yang dibangun oleh OTH dan EnReach, pabrik PKS dan PKO PTPN 5 Tandun, pembangkit listrik gas POME PTPN 5 Tandun, dan pabrik batu-bata di Kulim. “Mewakili UIN Suska Riau, OTH Jerman, UIN Jakarta, dan UGM, kami mengucapkan terima kasih secara khusus kepada PTPN 5 yang telah menjadi sponsor summer university ini. Semua peserta amat terkesan dengan sambutan dan persiapan luar biasa dari PTPN 5,” ungkap Okfalisa.

Topik selanjutnya, ‘Perkebunan dan Fabriksi Teh,” dilaksanakan di PT. Pagilaran Batang-Jawa Tangah dan difasilitasi oleh Fakultas Pertanin UGM. Studi lapangan topik ini dilaksanakan di kawasan perkebunan teh dan pabrik teh PT. Pagilaran di kaki Gunung Slamet yang sejuk. Sedangkan topik terakhir, “Perkebunan dan Pabrik Gula,” dilaksanakan di Pabrik Gula Madukismo di Yogyakarta, yang juga mencakup kunjungan ke perkebunan tebu dan pabrik tebu yang dikelola oleh PT. Madukismo.

Salah satu pembimbing dari UIN Suska Riau, Melfa Yola, M.Eng., dosen Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi, menyampaikan kesannya atas pelaksaaan summer university ini. “Kuliah ini didesain dengan amat baik. Dengan pendekatan semi-formal, program ini tidak melulu berisi aktifitas akademik, namun juga diiringi dengan kegiatan lain sebagai ice-breaker dan menjaga semangat tetap prima seperti permaianan tradisional Indonesia di Tandun, German evening di pekanbaru, dan wisata ke Candi Perambanan dan Pantai Parangtritis di Yogyakarta.”

Zulfatri Aini, ST., MT., Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi, yang juga mendampingi mahasiswa UIN Suska Riau, menuturkan kesannya, “Kuliah seperti ini tidak hanya menjadi ajang belajar untuk mahasiswa, tetapi juga dosen pembimbing. Suasana belajar yang terbuka membuat setiap peserta terdorong untuk saling berbagi. Saya juga terkesan dengan pelaksanaan German evening saat peserta dari Jerman mempresentasikan info tentang Jerman, menampilkan pakaian tradisional, tarian khas, dan makanan khas Bavaria dari mana mereka berasal.”

Dominik Peter, salah satu peserta dari OTH-AW menyampaikan kesan, “ini adalah program yang sangat menarik. Kami tidak hanya diberi kesempatan belajar tentang teknologi dan bisnis, tetapi juga ditantang untuk bersikap dan saling memahami karakter manusia yang berasal dari latar belakang budaya, kebiasaan, dan makanan yang sangat berbeda.” “Summer university ini adalah pengalaman berharga yang mungkin tidak bisa diberikan oleh siapapun, Pungkas Dominik.

Sementara itu, Priangga Emilsyah, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau, salah satu peserta dari UIN Suska Riau memaparkan “setelah dua minggu mengikuti program ini, saya mendapatkan banyak ilmu, terutama bagaimana teknik mencari solusi dari suatu permasalahan. Selain itu, dengan mengikuti program ini, kami lebih memahami pentingnya disiplin, kerja keras, pantang menyerah, kreatif, sehingga sekarang kami lebih bersemagat untuk menuntut ilmu lebih banyak lagi.” Priangga juga berharap pada tahun-tahun mendatang akan lebih banyak mahasiswa UIN Suska Riau yang mengikuti program ini.

Indonesian-German Summer University dilaksanakan di Indonesia pada tahun genap dan di Jerman pada tahun ganjil. Semoga Priangga dan semua peserta lainnya dari UIN Suska Riau; Mulya Abdul Syukur (Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah), Sri Novita Yanda dan Nanda Fadriansyah (Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah), dan Fadhli Muhammad (Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi), lulus dengan nilai yang baik sehingga mendapat ‘tiket’ untuk mengikuti Summer University tahun 2015 di Jerman.

Leave a Reply