web analytics

Prodi Baru dalam Kemeriahan Festival Ushuluddin UIN Suska Riau 2016

uin-suska.ac.id Kemeriahan tampak menyeruak di halaman gedung Fakultas Ushuludin, areal kampus Islami Madani Panam, Pekanbaru Selasa, (27/9/2016). Deretan papan bunga, dan berbagai kegiatan mulai dari pawai, defile, Bazar kreativ, pergelaran tari dan musik bernuansa islami, dan berbagai lomba, dirangkai dalam festival terpusat di sebuah panggung yang ditata sedemikian rupa.

Ratusan orang mengenakkan kemeja biru dengan kombinasi hitam orange ,duduk bercengkrama dibawah tenda berwarna biru. Mereka merupakan para alumni salah satu Fakultas tertua di UIN Suska Riau itu. Ada dari birokrat seperti Wakil Bupati Lingga, anggota DPRD, akademisi, pengusaha dan lain sebagainya. Seperti diungkapkan Dekan Fakultas Ushuludin, Dr. Wilaela, MA pada pembukaan acara, festival Ushuludin digelar dalam memperingati 46 tahun perjalanan Fakultas Ushuludiin.

Fakultas Ushuluddin sendiri tak terpisahkan dari berdirinya, IAIN Susqa yang kemudian menjadi UIN Suska Riau.Berawal dari pendirian fakultas Ushuluddin Annur, pada tahun 1970 silam. Hingga tahun 2000 telah melahirkan tujuh prodi. Tujuh prodi ini kemudian bermetamorfosis dalam fakultas-fakultas lainnya di UIN Suska Riau. Seperti prodi BPI dan PMI di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Prodi Administasi Negara pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

Lebih lanjut Wilaela mengungkapkan, festival Ushuluddin tahun ini yang merupakan ajang memperingati 46 tahun perjalanannya, tak hanya sekedar “flashback” namun lebih pada upaya refleksi dan koreksi segenap civitas akademika mewujudkan visinya sebagai fakultas terkemuka yang mengkaji ilmu-ilmu Ushuluddin yang terintegrasi Ilmu Pengetahuan dan Sosial Budaya.

Festival Ushuluddin ini, juga menjadi media mengumpulkan pengalaman para alumni yang tersebar diberbagai wilayah dengan berbagai profesi, sebagai pertimbangan profil lulusan. Juga sebagai masukan untuk menyusun kembali kurikulum berbasis KKNI. Disampning itu, juga mengumpulkan para sesepuh yang pernah memipin fakultas Ushuluddin. “Bagaimanapun nama-nama mereka akan selalu terpatri dihati kita” ujar Wilaela

Dalam rangkaian festival Ushuluddin ini juga sengaja mengundang Kasubdit Diktis Kemenang RI, Dr H M. zein, M.Ag, untuk menyampaikan kuliah umum dengan tema “Peran strategis lulusan ushuluddin pada era MEA, pencerahan sekaligus motivasi”. Pada acara tersebut juga diluncurkan prodi baru, yakni Prodi ilmu hadist. “Semoga disusul prodi tasawuf dan ilmu psiko terapi” ujar Wilaela.

Festival digelar selama tiga hari, mulai 27 – 29 (09/2016). Kegiatan dihadiri para alumni, calon mahasiswa dan siswa ponpes daan Madrasah Aliyah, serta masyarakat umum. Kegiatan diisi dengan Devile alumni, mahsiswa, dan civitas akademika. Kuliah umum, pelantikan pengurus ikatan ushuuddin, penyerahan penghargaan para tokoh-tokoh, panel talkshow alumni, bazar dan pentas kreativitas mahasiswa dan dosen serta perlobaan para siswa MAN dan Ponpes.

Sementara itu Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA dalam sambutannya sekaligus membuka acara mengungkapkan, Fakultas Ushuluddin adalah karakter UIN Suska Riau yang sesungguhnya. Dulu sebagian orang ber anggapan, Ushuluddin akan hilang seiring perubahan IAIN menjadi UIN. Namun dengan dukungan pemerintah dan inovasi, Ushuluddin malah bisa semakin Jaya. Terbukti sekarang prodi baru akan bertambah, mudah-mudahan masyarakat menerima studi keagamaan dan bertambah pula pilihan masyarakat. “Tugas kita membesarkannya melestarikan dan mengembangkan dengan inovasi” ungkap Munzir Hitami.

Atas nama pribadi dan Universitas, Munzir Hitami mengucapkan selamat milad fak ushuluddin dan terimakasih pada sesepuh yang pernah membina fak ushuludiin. Tampak hadir bapak Khurmain, Anas jas, Prof ilyas, sekarang ditangan Dr wilaela. “Semoga ushuludin semakin jaya, semakin kuat ditunjang alumni-alumni mempunyai reputasi” ungkap Munzir Hitami.

Semntara itu Kasubdit Diktis Kemenang RI, Dr H M. zein, M.Ag dalam pemaparan materinya menyampaikan, memang Fak ushuluddin Mengalami pasang surut dalam jumlah mahasiswa. Namun fak ushuludin punya prodi-prodi yang merupakan cor bisnis islamic studis dilingkungan kementrian agama.

Tanpa fak ushuludiin, maka fakultas lain secara keilmuan landasan kurang. Diushuludiin diajarkan alqur’an tafsir, hadis, ilmu hadis, religius hadis, studi agama. Terbaru, berdasarkan pp menteri agama nomor 33/ 2016, fakultas Ushuluddin juga mengajarkan tasawuf dan psikoterapi, agama dan filasafat. “Saya berpesan, meskipun kita tak banyak harus memlihara prodi-2 fakultas ushuluddin. Karena di Barat oreientalizm sesungguhnya hanya tertarik pada studi2 fak ushuluddin dan adab. Ungkap M. Zein.

Acara dihadiri Direktur Pasca sarjana UIN Suska Riau yang merupakan ketua alumni, para Dekan, kepala Biro. Walikota pekanbaru diwakili asisten IV, mewakili Bupati Kuantan Singingi, mewakili Bupati Siak, Wakil Bupati Lingga, Kakan Kemenag, ketua Baznaz,tokoh Sesepuh, Guru besar dosen, para alumni,***

 

Penulis: Suardi

Tim liputan Suska News (Donny, Azmi, PTIPD)

 

redaksi@uin-suska.ac.id