web analytics

Konselor seharusnya dapat porsi yang sama besar dengan Psikolog

uin-suska.ac.id – Ketua Jurusan Bimbingan Konseling Islam FDK UIN Suska Riau, Zulamri S.Ag, MA mengungkapkan, seharusnya konselor mendapat porsi yang sama besar dengan psikolog yang diakui kebradaannya dan diberikan kepantasan tempat pada profesi tersebut. Hal itu diungkapkan Zulamri saat menerima kunjungan Rombongan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Sabtu (14/01/2017).

Dalam acara penyambutan rombongan yang digelar dilantai V Gedung Rektorat UIN Suska Riau, Zulamri juga menceritakan perkembangan jurusan BKI yang kini telah memiliki dua konsentrasi yakni konsentrasi konseling keluarga dan masyarakat serta konseling karir dan industri. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan konselor baik di dunia sekolah, industri maupun di bidang keluarga. Ungkap Zulamri

Sementara itu Ketua rombongan Prof. Dr. Zuria Binti Mahmud menjelaskan Konselor (sebutan untuk orang yang berprofesi sebagai konseling- Red) kini menjadi suatu profesi yang sangat diperlukan keberadaannya. Sehingga perlu mempersiapkan konselor-konselor yang mahir dan ahli pada setiap bidang dalam keilmuan konseling. Konseling penggunaannya tak hanya sebatas di sekolah, namun juga dibutuhkan keberadaan di tengah-tengah masyarakat. Di Malaysia konselor sangat diperlukan pada setiap bidang, baik sekolah maupun non sekolah. Sepertihalnya di jawatan kebajikan masyarakat malaysia. Ungkap Prof Zuria Binti Mahmud.

Kuasa Dekan FDK UIN Suska Riau Dr. Azni, M.Ag yang jugaWakil Dekan III mengungkapkan, mahasiswa jurusan bimbingan konsling islam telah masuk pada setiap bidang yang memerlukan kemahiran konseling. Seperti halnya di Rumah sakit, BNP/K, badan perlindungan anak dan perempuan. Keberadaannya kini mulai mendapat respon baik ditengah-tengah masyarakat. Dr. Azni, M.Ag juga menyambut baik kemungkinan kerjasama yang akan dilakukan antara kedua belah pihak.

Pada kesempatan yang sama Wakil Rektor III UIN Suska Riau Dr. Thohirin, M.Pd menjelaskan potensi yang dimiliki jurusan bimbingan konseling islam yang berbeda dengan konseling sekolah pada umumnya. Kebutuhan  akan konselor saat ini tidak lagi bisa dinafikan baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan non sekolah. Oleh karena itu Dr. Thohirin, M.Pd juga menjelaskan bahwa memang saat ini fasilitas yang kita miliki masih perlu di tingkatkan di bidang konseling, namun tentu hal ini terus di upayakan untuk ditingkatkan. Thohirin membeberkan terkait tingginya minat masyarakat untuk masuk ke UIN-Suska Riau, bahkan sampai banyak yang ditolak masuk karena sudah melebih kapasitas yang di butuhkan oleh UIN-Suska, hal ini menandakan semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap UIN-Suska dan kualitas yang dimiliki UIN-Suska Riau.

Acara tersebut ikut dihadiri seluruh dosen tetap dan dosen tidak tetap Jurusan BKI serta mahasiswa pascasarjana UKM Malaysia yang juga memberikan apresiasi terhadap perkembangan konseling yang ada di Riau, Encik Sofyan dalam hal ini perwakilan mahasiswa pascasarjana UKM  menjelaskan bahwa pertukaran informasi seputar konseling penting dilakukan karena hal ini mampu membuka wawasan dan melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda pula. Acara di akhiri dengan saling memberikan cenderamata antara dua Universitas tersebut dengan diikuti sesi foto bersama. ***

 

Editor: Suardi, M.I.Kom

(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)

 

redaksi@uin-suska.ac.id