web analytics

Metode Penelitian Berperspektif Gender itu Beda

uin-suska.ac.id –  Tak bisa dipungkiri, masih banyak diantara kita salah persefsi. Menganggap semua penelitian itu sama saja. Padahal sesungguhnya, ada perbedaan-perbedaan antara metode penelitian (Metopel) biasa, dengan penelitian berperspektif gender. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M UIN Suska Riau, Dr. Sukma Erni M.Pd saat menyampaikan laporan pada pembukaan, Bimbingan Teknis Metopel Berperspektif Gender PSGA, yang ditaja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) di Ayola Hotel (28-30/8/2018).

Lebih lanjut Sukma Erni menyampaikan, harus diakui tingkat perhatian civitas UIN Suska Riau pun sepertinya terlihat belum seimbang. Terbukti, dari 45 peserta dari kalangan dosen, hanya sepertiga peserta dari kaum pria. Ungkap Sukma yang disambut tepuk tangan peserta.

Oleh karena itu, bimbingan ini merupakan tahap awal menumbuhkan perhatian terkait penelitian Gender di PSGA. Memang harus di upayakan sedemikian rupa, agar para civitas akademika memiiki sensitifitas dan perhatian yang sama dalam perspektif Gender. Peserta yang hadir terdiri dari para dosen dari delapan Fakultas, termasuk Pasca sarjana UIN Suska Riau. Sebagian ada yang telah ikut dalam bimbingan sebelumnya.

 Pada hakikatnya, dalam kegiatan ini PSGA ingin membangun paradigma dan melahirkan peneliti-peneliti yang mampu melahirkan penelitian berperspektif Gender. Tak hanya pada skala UIN Suska Riau, namun juga nasional dan internasional. Target terendah dari kelompok yang kita bangun, setidaknya melahirkn tema dan outline. Inilah nantinya yang akan kita garap menjadi proposal dan penelitian, dengan teman-teman di LP2M. untuk meneruskan kegiatan sampai pada tingkat penelitian. Ungkap Sukma

Sementara itu kepala LP2M UIN Suska Riau, Prof Dr HM Arrafie Abduh, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan, sesuai visi Rektor, Prof. Dr. KH Akhmad Mujahidin, S.Ag, M.Ag, LP2M juga punya visi  ingin ada junal yang terakreditasi. LP2M sendiri saat ini memiliki dua jurnal. Pertama jurnal “Marwah” khusus mengangkat tema tentang Perspektif Gender. Kedua jurnal Sosbud Keagamaan. “kita ingin dua jurnal ini terakreditasi” ungkap Arrafie Abduh.

Saat ini, dari 48 jurnal yang ada di UIN Suska Riau, baru satu yang terakreditasi yakni di Fakultas Ushuluddin. Untuk itu LP2M telah membuat Rumor Jurnal dengan mengumpulkan para editor junal-jurnal yang ada di Fakultas. Targetnya, bertambah lagi, ada satu jurnal terakreditasi.

Arrafie Abduh  juga menyampaikan, Saat ini di Litapdimas Kemenag RI sudah mengeluarkan pengumuman terkait tema penelitian yang bisa diangkat. Ada 15 tema yang ditawarkan, dengan 99 sub tema. Dimana tema persoalan Gender berada pada urutan ke 10, dengan sub tema “Isu Gender dan Keadilan”, juga “Teori mekanisme kesetaraan dan diskriminasi”, kesehatan reproduksi juga terkait LGBT.

Siring dengan itu, kegiatan ini tentu sangat bermanfaat, yang menghadirkan narasumber Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PTKI, Dr. Suwendi, M.Ag dan pakar Gender, Dr Emma Marhumah yang juga Dosen UIN Suka Yogyakarta.***

Penulis: Suardi

Suska News: (Donny,Nurazmi/Humas/PTIPD)