web analytics

FGD Rekontruksi konsep BK dalam perkuliahan di program studi BKPI

uin-suska.ac.id Fakultas tarbiyah dan keguruan (FTK) UIN Suska riau kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Rekontruksi konsep BK dalam perkuliahan di program studi BKPI guna mencetak SDM guru BK berkualitas di era new normal” melalui aplikasi zoom, Senin (27/07/2020).

FGD yang dibuka langsung oleh dekan FTK, Dr. H. Syaifuddin, S,Ag., M,Ag. Ini menghadirkan lima pemateri dan dua orang pembahas.
Pemateri pertama pada FGD ini yaitu Dra. Suhertina, M.Pd dosen BKPI FTK UIN Suska riau dalam paparannya yang berjudul Pelayanan BK pada satuan pendidikan di awali dengan dasar hukum penyelenggaraan BK menjelaskan bahwa Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian integral dari upaya pendidikan berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik bagi pengembangan potensi mereka seoptimal mungkin.
“Saat sekarang kehadiran BK pada lembaga pendidikan tidak diragukan lagi karena secara yuridis formal pemerintah telah memberikan legalitas terhadap keberadaan BK di sekolah”. Ungkap Suhertina.
Sementara itu pemateri ke dua, M.Subhan, M.Ed Dosen BKPI FTK UIN suska Riau menjelaskan materi dengan judul Pembentukan SDM BK dalam pelaksaan Bimbingan dan konseling di era New Normal.
“Di era new normal ini pelaksanaan bimbingan konseling yang biasanya berbasis langsung berubah menjadi IT. Terkait dengan penerapan layanan dasar kepada peserta didik di masa new normal, guru bimbingan konseling dapat berinovasi dengan tetap memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Metode yang awalnya dalam perencanaan atau yang dikenal Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL BK) disajikan dalam bentuk tatap muka diubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau disesuaikan dengan media yang akan dipilih sebagai bentuk penyajiannya”. Tegas Subhan.
M.Yazid, S.Pd.i., Guru BK SMAN 9 Pekanbaru sebagai pemateri ketiga memberikan materi tentang Wabah covid-19 memuluskan era industri 4.0 menjelaskan bahwa Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar juga memperoleh lebih banyak referensi dan metode pengajaran.
“Covid-19 telah menyadarkan dunia pendidikan dan dunia industri untuk memanfaatkan teknologi digital dalam keseharian”. Pungkasnya.
Selanjutnya pemateri keempat Guru BK SMPN 23 Pekanbaru , Aida Rasyid,S.Pd memaparkan materi dengan judul “Bimbingan Konseling di era New Normal”. “ Ternyata covid ini tidak hanya menguji imunitas kita tetapi juga menguji kreativitas guru BK selama pendemi ini,apa saja yang harus di lakukan guru BK selama pandemi ini yaitu dengan melakukan hal-hal yang kreatif dan inovatif”. Ungkapnya.
Selain itu, Beliau juga menjelaskan arah kerja guru BK yang Need Assesment (Analisa kebutuhan), Penyusunan program Bimbingan konseling, pelaksanaan program bimbingan konseling dan evaluasi/Follow up.
Dan selanjutnya pemateri terakhir Salmi, S.Pd, Guru BK MAN 2 Pekanbaru memaparkan materi tentang permasalahan yang di jumpai selama melayani siswa secara online. “Proses belajar dari rumah atau lewat online 100% tidaklah efektif contohnya anak anak yang tinggal di perdesaan atau yang tidak memiliki jaringan internet,maka dari itu harapan untuk prodi BKPI agar bisa menyiapkan aplikasi khusus daring yang bisa membantu guru BK sebagai konselor di sekolah,menyiapkan dan melatih para calon guru BK yang mampu memberi layanan BK secara daringdan bagi para guru BK agar bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini”. Tegas Salmi.
Semantara itu, Dr. Afdol, M.Pd. ,Kons sebagai pembahas pertama pada webinar ini menyampaikan mengenai arah pengembangan kurikulum prodi BK. Dalam kondisi pandemi covid 19 dan new normal ini memberikan efek terhadap socio ecological impact yg menyebabkan guru BK mesti kreatif inovatif dan produktif.
“Yang perlu dilakukan di era new normal ini adalah kita harus peka terhadap kemajuan zaman, melibatkan alumni dan stakeholder dalam penyusunan kurikulum, memperhatikan aturan pemerintah yg terkait. Beriman dan bertakwa adalah poin penting paling utama yg diambil oleh seluruh mahasiswa sehingga kedepannya kurikulum ini, kurikulum yg dibutuhkan oleh masyarakat dan tidak hanya pada tataran filosofinya saja”. Ungkap Afdol.
Pembahas kedua Dr.Tohirin, M.Pd yang juga Dosen BKPI FTK UIN Suska Riau menyampaikan tentang bimbingan dan konseling Islam antara teori dan praktik Ilmu BK mungkin berbeda dengan yg lain karena munculnya BK bermula dari praktik-praktik para relawan pasca perang dunia pertama (bahkan praktik non formal). Relawan secara sukarela memberikan konsultasi kepada para veteran perang yang mengalami masalah serius secara psikologi. Setelah para ilmuan psikologi melakukan penelitian lintas disiplin, pada dasarnya kemunculannya dan para praktisi praktisi psikologi atau ilmuan ilmuan psikologi yg melakukan penelitian terhadap berbagai persoalan persoalan psikologi yang terkait dengan pengukuran dan lain sebagainya barulah muncul secara formal ilmu BK. Lalu kalau kita kaitkan dalam bimbingan konseling Islam atau bimbingan konseling dalam pendidikan Islam ada dua hal yg berbeda. Yang pertama BK Islam merupakan praktik pesanan BK yang didasarkan atas internalisasi ajaran Islam yang bersumber dari Alquran dan hadis dan sumber sumber lainnya yg tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan yang kedua BK dalam pendidikan Islam merupakan pelayanan BK yang dilakukan dalam lingkup pendidikan Islam ( madrasah maupun sekolah) mulai dari satuan pendidikan dasar hingga perguruan tinggi (bisa BK Islam bisa konvensional).

Penulis : Lasma

Editor : Azmi

Foto : Robil