web analytics

PENUTUPAN DIALOG BUDAYA KEAGAMAAN NUSANTARA DI PROVINSI RIAU, EDI MAWARDI: TERIMA KASIH UIN SUSKA RIAU


uin-suska.ac.id Rektor UIN Suska Riau yang diwakili Wakil Rektor II UIN Suska Riau Dr. Kusnadi, M.Pd resmi menutup Dialog Budaya Keagamaan Nusantara di provinsi Riau kerjasama antara Pusat Latihan dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan dan Diklat Kemenetrian Agama Republik Indonesia dengan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, Rabu (14/10/2020).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini bertempat di Hotel Pangeran Pekanbaru dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang, 18 orang berasal dari Pusat Latihan dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia Jakarta dan lainnya berasal dari tokoh kemasyarakatan Riau, Organisasi Keetnisan, Instansi Pemerintah, Media dan Akademisi Riau.
Panitia dari Kementerian Agama pusat Edi mawardi, MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama yang baik antara panitia dari pusat sebanyak 18 0rang dan ditambah panitia dari UIN Suska Riau menjadikan kegiatan ini berlangsung dengan suskses dan dan lancar. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas apa yang telah dilakukan oleh UIN Suska dan seluruh masyarakat dari Riau atas dukungan dan suksesnya acara ini. Kami juga mohon maaf kepada panitia dari UIN Suska Riau dan seluruh peserta dialog budaya keagamaan nusantara di provinsi Riau apabila ada hal-hal yang kurang berkenan tanpa sengaja yang kami lakukan selama acara ini”, Terang Edi.
Sementara itu Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor II Dr. Kusnadi, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua narasumber yang luar biasa materi dan juga cara penyampaiannya, demikian juga seluruh peserta yang antusias selama kegiatan, aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan petanyaan-pertanyaan yang begitu luar biasa bernasnya. “Selama rangkaian pelaksanaan kegiatan ini ada satu pesan yang sangat kuat yang dapat saya tangkap yang disampaikan oleh para pembicara yakni perlunya berpikir, bersikap tawassul, toleran, berdiri di tengah-tengah, tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrim kiri tapi berpendirian”, jelas kurnadi. Lebih lanjut Kusnadi menjelaskan bahwa untuk bisa berpendirian secara kokoh, berkeyakinan secara kuat memang modalnya berpikir radikal. Tetapi ada batasan seperti yang disampaikan Prof. Arskal bahwa yang tidak boleh mengusik konsesus yang sudah disepakati secara nasional.
Dipenghujung sambutan Kusnadi berharap agar seluruh peserta dialog bisa memastikan diri untuk selalu bersikap moderat sehingga NKRI dan dasar Negera Pancasila bisa kita rawat bersama.
Penulis : M. Huzaini
Editor : Nurazmi
Fotografer : Sukmawati