web analytics

VISITING LECTURE TADRIS IPA UIN SUSKA RIAU HADIRKAN DOSEN BIOETNOMELAYU UNIVERSITAS RIAU

uin-suska.ac.id Program Studi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Suska Riau kembali taja SMART TIPA Series 2 yang bertajuk Visiting Lecture : Etnosains Melayu secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Live di Youtube TADRIS IPA UIN SUSKA, Kamis (1/4/2021). Adapun dosen tamu yang dihadirkan yaitu Darmadi, S.Pd., M.Si,  dosen Bioetnomelayu Universitas Riau.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa Prodi Tadris IPA, khususnya semester 6 ini bertujuan untuk mengetahui profil dan sejarah  masyarakat Melayu, mengetahui bentuk kearifan lokal melayu Riau dan menjelaskan potensi lokal (melayu Riau) sebagai sumber pembelajaran IPA.

Darmadi, S.Pd., M.Si selaku narasumber, dalam paparannya menjelaskan bahwa etnosains identik dengan kearifan lokal. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat yang bertujuan antara lain untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

WhatsApp Image 2021-04-01 at 16.16.08

Kearifan lokal banyak muncul dari interaksi dengan lingkungan alam dan manusia. “Sebagai aspek interaksi dengan lingkungan alam dan manusia akan muncul rasa hormat, rasa terima kasih, pemujaan, pemanfaatan dan pantang larang. Dari rasa yang muncul inilah akan timbul kebiasaan, nilai-nilai luhur budaya yang dikenal dengan nama adat”. Ujar Darmadi.

Selanjutnya beliau juga menjelaskan bagaimana kekuatan kearifan lokal yang perlu dikedepankan supaya yakin dalam melakukan riset-riset lapangan. “Perlu diingat bahwa nilai luhur, budaya dan adat muncul dan menjadi entitas di tengah masyarakat karena interaksi dengan lingkungan yang dilakukan dalam waktu yang lama, dilakukan sebagai kebiasaan sehari-hari, turun temurun dan kebanggaan terhadap adat”. Jelas Darmadi.

WhatsApp Image 2021-04-01 at 16.15.50 WhatsApp Image 2021-04-01 at 16.18.11

Diakhir materinya Darmadi berharap agar mahasiswa Tadris IPA bisa bersama-sama mengembangkan peran adat yang kita akui sebagai etnosains. “Adat bukanlah hal remeh tetapi kuat dan berilmu yang bisa kita ketengahkan dan dibangkitkan dari ketertiduran, jangan ragu bahwa adat kearifan lokal punya kekuatan yang bisa menjadi basis dalam pengembangan keilmuan”. Tegas Darmadi.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi, tanya jawab dan sesi kuis berhadiah bagi peserta Zoom.

Penulis : Azmi

Foto: Indah

Editor : M. Huzaini