Desa Oeteta adalah salah satu desa yang memiliki potensi untuk pengembangan tanaman kelor, pada awalnya tanaman kelor dikenal oleh masyrakat sebagai tanaman pengusir setan, kini tanaman tersebut mulai di budidayakan dan diolah menjadi berbagai olahan masakan. Salah satu olahan tersebut adalah stick kelor. Dalam bahasa setempat stick di sebut juga dengan ‘’kir-kiri”. Cara pengolahan stick kelor sama halnya dengan pembuatan stick pada umumnya dengan menggunakan tepung tapioka, daun bawang, penyedap rasa, soda kue, garam dan yang menjadi pembeda adalah tambahan dari serbuk kelor.
Bersama mama-mama desa Oeteta mahasiswa KKN Nusantara melakukan sosialisai sekaligus pelatihan pembuatan olahan dari tanaman Kelor, pelatihan olahan kelor dilaksanakan dikantor desa Oeteta pada pukul 13.00 WITA sampai Selesai, Rabu, 5/2/20. Adapun dalam acara tersebut yang menjadi narasumber adalah saudari lufi yang sebelumnya juga pernah bekerja di perusahaan olahan kelor di kota kupang. Antusiasme mama-mama dalam mengikuti acara tersebut sangat tinggi dan aktif untuk bertanya kepada saudari Lufi selaku Narasumber.
Diharapkan dengan dilakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai olahan tanaman kelor terutama stick kelor dapat menjadi pintu awal bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi, ditambahkan lagi dengan packing dari hasil olahan yang dapat menjadi daya tarik dari olahan tanaman kelor, seperti yang diciptakan oleh mahasiswa KKN Nusantara.
Humas UIN Suska Riau
Penulis : Bambang Irawan, Mahasiswa KKN Nusantara, jurusan Agroteknologi UIN Suska Riau
Editor : Azmi