uin-suska.ac.id Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Suska Riau kembali mengadakan Virtual Conference ( VC). VC ini merupakan seri ke tujuh yang diadakan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dengan tema “ Pengembangan Karakter Peserta Didik melalui Konsep Pembelajaran Qur’an” via Zoom, Kamis (10/9/2020).
Acara ini secara langsung dibuka oleh Dekan FTK, Dr. H. M. Syaifuddin, S.Ag, M.Ag. Dalam sambutannya beliau mengucap syukur kepada Allah SWT atas niat besar insan akademis khususnya keluarga besar FTK untuk terus mengibarkan bendera akademis dalam kegiatan Virtual Conference di tengah pandemi Covid-19. “Ini kegiatan perdana yang ditaja oleh jurusan atau program studi, karena jurusan PAI adalah jurusan tertua yang berdiri di FTK, maka diberi kepercayaan untuk menaja kegiatan ini pertama kalinya didelegasikan dari fakultas ke jurusan. Atas nama pimpinan FTK Uin Suska Riau menyampaikan apresiasi setinggi tingginya atas gairah ilmiah yang tidak pernah surut dan tidak pernah padam oleh apapun di lingkungan keluarga besar FTK. Semoga Semangat ini mudah- mudahan menjadi amali jariyah bagi kita semua”, ungkap Syaifuddin.
Ada 2 narasumber yang mengisi FTK Virtual Conference ini yaitu Drs. Marwan, M.Pd dengan tema Urgensi Sami’a dan Raa dalam Metode Pembelajaran (Kajian Aktivitas Belajar Menurut Alquran untuk Meningkatkan Perhatian Belajar Anak pada Pendidik Agama). Dalam paparannya beliau menjelaskan bahwa gurulah yang berperan langsung bagaimana mengembangkan dan membina konsep-konsep Al-Quran itu. Guru Agama sangat di tuntut kepekaan dan keahliannya, karena mengajar agama memiliki keunikan sendiri. Tidak sekedar memberikan pengetahuan yang bersifat kognitif saja tapi sentuhan-sentuhan keimanan itu sangat diperhatikan. “Keunikan inilah yang membuat seorang Guru Pendidikan Agama itu perlu mempelajari bermacam-macam metode pembelajaran baik metode yang lama maupun metode modern saat ini. Pembelajaran harus tepat sasaran, tepat caranya dan tercapai tujuannya”, ujarnya
Narasumber kedua adalah Gusma Afriani, S.Ag, M.Ag dengan tema Kontribusi Pembelajaran Keimanan dan Penerapan Ilmu dalam Mengembangkan Karakter Mulia Peserta Didik. “Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rasul Allah dalam rangka memperbaiki akhlak manusia. Karenanya sebagai pendidik kita wajib mencontoh Rasullullah sehingga karakter mulia peserta didik bisa dikembangkan”, ujar Gusma.
Dr. Zarkasih, M.Ag sebagai pembahas menjelaskan bahwa penjabaran aktivitas belajar Al-Quran meniscayakan kita mengkaji kedua term al-sama dan al-ru’yah dari Al-Quran langsung. “Tidak semua penulisan kata-kata itu berkaitan dengan belajar (aktivitas belajar), sayangnya tidak dinyatakan berapa dan ayat mana saja yang berkaitan dengan belajar tersebut. Namun tak satu ayat pun dikutip disini untuk sekedar menyebutkan contoh. Demikian juga ketika penulis menyajikan tentang makna kata Sami’a dan Ra’a”, ujar Zarkasih.
Diantara persoalan bangsa yang kita hadapi pada era sekarang ini adalah hilangnya jati diri bangsa. Wacana tersebut semakin dibenarkan dengan berbagai fakta yang mengungkapkan adanya masyarakat yang kurang arif terhadap lingkungan di sekitarnya. Oleh karenanya perlu dikaji rumusan untuk menemukan jadi diri atau karakter itu. Bagi seorang muslim, puncak karakter mereka adalah takwa, dan indikator ketakwaannya adalah terletak pada akhlaknya.
Penulis : Robil
Foto : Indah
Editor : Azmi