web analytics

REKTOR UIN SUSKA RIAU PEMATERI KULIAH UMUM DI STAI IBNU SINA BATAM

uin-suska.ac.id Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Keagamaan di pulau sumatera, sekaligus Koordinator Kopertais wilayah XII Riau Kepri  Rektor UIN Suska Riau mendapat kepercayaan menyampaikan materi kuliah umum di STAI Ibnu Sina Batam. Kuliah Umum secara Zoom ini bertema “peran PTKIS untuk mencetak generasi yang unggul dan bermartabat” dilaksanakan pada Sabtu (02/10/2021) dipusatkan di STAI Ibnu Sina Batam. Sementara itu Rektor UIN Suska Riau melakukan zoomnya bertempat di ruang rapat pimpinan lantai IV gedung Rektorat UIN Suska Riau. Hadir dalam kuliah umum melalui zoom ini seluruh mahasiswa baru dan Pimpinan STAI Ibnu Sina Batam, seluruh Ketua STAI dibawah Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri.

Dr. H. Muhammad Juni Beddu, Lc., MA selaku Ketua STAI Ibnu Sina Batam dalam sambutannya mengajak seluruh mahasiswa dan civitas akademika STAI Ibnu Sina Batam untuk bersyukur karena pada hari ini mereka akan diberi ilmu dari dua Guru Besar yang ditengah kesibukannya telah menyempatkan diri untuk mengisi materi dalam kegiatan Kuliah Umum pada hari ini. Dengan demikian Ketua Beddu berharap kepada semua mahasiswa agar benar-benar memperhatikan apa yang akan disampaikan oleh kedua narasumber nantinya.

Menurut kami bahwa tema yang diangkat dalam kuliah umum hari ini adalah “peran PTKIS untuk mencetak generasi yang unggul dan bermartabat” merupakan tema yang hebat dan tidah salah pilih apalagi narasumber yang akan memberikan materi sungguh luar biasa. Diakhir sambutana Beddu mengucapakan terima kasih kepada kedua narasumber atas waktu dan ilmu semoga memberi keberkahan buat kita semua.

Sementara itu, Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag Rektor UIN Suska Riau sebegai narasumber pertama menyampaikan bahwa pada era ini banyak hal yang tidak kita duga apalagi masih saat pandemi yang menjadikan kita serba terbatas, namun jangan keterbatasan itu membuat terhalang untuk beraktivitas. Serta jangan sampai pandemi ini menjadikan sikap mental kita paranoid atau pobia, ini dapat merugikan kita sendiri, bangsa dan negara. Oleh sebab itu yang terpenting adalah sikap kehati-hatian dan lebih dari pada itu adalah bagaimana sikap netralitas kita terhadap fungsi  elemen-elemen kejiwaan kita agar tidak terjebak hal-hal yang merugikan kita secara psikologis dan mental. Mari kita ambil hal-hal positif dari musibah pandemi covid-19 yang terjadi belakangan ini diantaranya adalah sebelum pandemi covid-19 banyak mahasiswa dan Dosen yang gagal menggunakan teknologi infomasi dengan baik dan tepat guna apalagi yang kaitannya dengan E-Learning. Hari ini kita bisa melihat dan menyaksikan bahwa mulai dari siswa Sekolah Dasar hingga Sekolah Tingkat Atas bisa menikmati teknologi dengan baik dan benar. Sedangkan di tingkat Perguruan tinggi dosen-dosen yang gagap teknologi, namun dengan pandemi ini mereka sudah mudah menggunakan pembelajaran melalui dunia maya (Zoom, Google meet, Whatsaap).

sesungguhnya apa yang kita lakukan hari ini adalah rol model yang sudah diciptakan jauh sebelum Indonesia merdeka dan jauh dari kemodrenan. Sikap mental yang dimiliki Rasulullah, ketika kita praktekkan dalam gelombang kehidupan, ketika kita tidak paham apa yang dilakukan orang lain namun kita harus mengerti dan memiliki sikap yang tegas. Inilah adalah efek apa yang dimiliki sang Rasul dari sikap Siddik, Amanah, Fathonah dan Tabligh. Institusi yang baik ada;ah institusi yang mampu bersinergi dengan baik antara elemen-elemen baik sebagai pribadi, sebagai masyarakat atau komunitas atau untuk bangsa dan negara. Pembelajaran budi pekerti, akhlak atau agama mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Pergutuan Tinggi baik institusi Agama maupun Umum tidak akan mendapatkan kontibusi yang terang ketika belajar agama untuk pembentukan karakter jika tidak didasarkan kepada keteladan sang Rasul, jelas Prof. Khairunnas.

Untuk menjadikan generasi unggul, hari ini kita tidak hanya butuh kecerdasan intelektual semata namun harus ada pendukung-pendukung lain untuk melestarikan cita-cita luhur atau yang menjadi azam dalam menciptakan cita-cita yang dapat digapai dan diraih dengan baik yang saya sebut dengan nama Psikoemosional. Selanjutnya Psikospiritual, ketika sesorang memiliki spikospiritual yang baik ketika ia mau beribadah, berdo’a dan berikhtiar katika itu ada penyeimbang antara akal, qalbu dan nanfsu secara bersinergis sehingga akan mengantarkan seseorang menjadi sukses, tegas Khairunnas 

Penulis : M. Huzaini

Foto : Indah Puspita Sari

Editor : Kasubag Humas