uin-suska.ac.id Dua hari pasca diperingatinya HUT RI ke-77 dengan mengangkat tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, kali ini bertempat di Auditorium UIN Suska Riau diselenggarakan Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI bersama Menteri Luar Negeri, Retno L. Marsudi (19/08/2022). Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid dan serentak di 37 propinsi ini tentu menjadi satu penghormatan sekaligus kebanggaan bagi Civitas Akademika UIN Suska Riau. Rektor, Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag menegaskan bahwa “UIN Suska Riau telah terpilih menjadi penyelenggara kuliah umum politik luar negeri sempena HUT Kementerian Luar Negeri RI ke-77, dan merupakan satu dari dua PTKIN di Indonesia bersama beberapa perguruan tinggi umum lainnya”.
Dalam sambutannya, pakar Psikoterapi Islam alumni Malaya University ini juga meminta kepada seluruh peserta khususnya mahasiswa untuk mempersiapkan diri sejak dini baik secara akademik, mental-emosional, spiritual, maupun keterampilan hidup lainya dalam rangka menyongsong generasi emas Indonesia tahun 2045. Karenanya, materi yang disampaikan oleh narasumber ini harus menjadi perhatian khusus, didengarkan dan diaplikasikan, “kuliah umum bersama Kementerian Luar Negeri RI yang amat penting ini dapat dijadikan motivasi, persiapan sekaligus andil menjadi bagian dari pembangunan generasi emas Indonesia tahun 2045”, ungkap Khairunnas Rajab. Imbuhnya, “ketidakpastian global akibat krisis kesehatan, instabilitas politik kawasan, krisis kamanusiaan, dan seterusnya yang sedang terjadi saat ini perlu diantisipasi dan dipersiapkan solusinya lebih awal, dan tentu melalui kuliah umum ini diharapkan para adek-adek mahasiswa siap menghadapi tantangan sekaligus mampu beradaptasi dengan perubahan dinamika global”.
Kuliah umum yang dilaksanakan secara webinar di 37 propinsi ini mengusung tema tentang “Indonesia dan Dinamika Dunia”. Diplomasi publik dan politik luar negeri yang diperankan oleh Menteri Luar Negeri RI secara tegas disampaikan oleh Retno L. Marsudi bahwa “Indonesia harus berkontribusi aktif sebagai bagian dari solusi terhadap dinamika dunia, dimana Indonesia harus tumbuh menjadi negara stabil, makmur, berkeadilan bagi semua, dan mampu terus berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai dengan mandat konstitusi kita. Semua ini tidak akan tercapai tanpa dukungan penuh dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat termasuk rekan-rekan sivitas akademika”.
Lebih lanjut, Menlu Retno L Marsudi ini menyebut bahwa “dunia saat ini berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian, penuh dinamika, dan banyak tantangan. Pandemi Covid-19 yang belum usai, munculnya virus cacar monyet, dan masih berlangsung perang di Ukraina-Rusia serta rivalitas antara China dan Amerika semakin menajam telah berdampak terhadap situasi global terlebih lagi Indonesia”. Meskipun demikian, “Indonesia harus berkontribusi aktif sebagai bagian dari solusi, dimana peringatan hari kemerdekaan ke-77 juga menjadi momentum refleksi sekaligus memperteguh komitmen kebangsaan” tegas Retno L. Marsudi.
Untuk memperdalam materi kuliah umum ini sekaligus memperkaya wasasan bagi Civitas Akademika UIN Suska Riau, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (OINB), Penny D. Herasati memaparkan berbagai strategi dan kebijakan pemerintah Indonesia yang telah dilakukan utamanya untuk menekan efek dari krisis global yang sedang dihadapi dunia internasional saat ini. Dalam sesi diskusi Penny D. Herasati menegaskan bahwa “selain krisis kesehatan, perang Ukraina-Rusia, dan krisis politik di Myanmar maupun Afghanistan telah berdampak besar terhadap kepentingan Indonesia baik di dalam negeri khususnya pasokan bahan makanan, kenaikan harga bahan bakar maupun situasi geopolitik luar negeri”.
Secara spesifik juga, Penny D. Herasati memberikan apresiasi terhadap kekayan lokal yang terus dipelihara dan berhasil dipertahankan di Propinsi Riau, dimana pantun dan pencak silat Kuansing telah diakui sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO di tahun 2022. “pengakuan pantun dan pencak silat sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO asal Propinsi Riau ini akan semakin memperkuat diplomasi kebudayaan Melayu di tingkat internasional.
Penulis : Absor, Huzaini
Editor : Kasubag Humas