Post Views: 4,725
Pekanbaru (ANTARA) – Tiga delegasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau baru-baru ini berkunjung ke Worldmuseum Leiden di Belanda guna menjajaki kerjasama penelitian dalam bidang sejarah.
Delegasi UIN Suska Riau dipimpin Rektor Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag disambutMarjolein van Asdonck dan Aisha Gijse, kurator Indonesia di Worldmuseum Leiden. Worldmuseum Leiden sebelumnya adalah National Museum of Ethnology (Volkenkunde).
Selama kunjungan, delegasi berkeliling ke beberapa koleksi museum yang kaya akan artefak sejarah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sebelumnya, mereka juga berdiskusi intensif terkait rencana kerjasama penelitian yang akan dilaksanakan kedua lembaga.
Kerjasama penelitian antara UIN Suska Riau dan Worldmuseum Leiden bertujuan untuk membangun pemahaman mendalam tentang sejarah, terutama yang terkait dengan kawasan Riau, baik sejarah Riau pra-Islam, maupun setelah terjadinya islamisasidi Nusantara, sampai pada zaman berakhirnya masa Hindia Belanda.
Dalam kerjasama ini, peneliti dari UIN Suska Riau akan bekerja sama menggunakan koleksi sejarah di Worldmuseum Leiden untuk menggali lebih dalam tentang sejarah Riau sejauh yang bisa digali dari sumber-sumber yang tersedia, baik melalui analisis artefak maupun non-artefak.
Rektor Khairunnasdalam pernyataannya yang diterima ANTARA, Sabtu, menyampaikan kunjungan ke Worldmuseum Leiden merupakan langkah pertama UIN Suska Riau dalam membangun kerjasama penelitian yang kuat dengan institusi terkemuka di dunia dalam bidang sejarah. Kami berharap bahwa peneliti dari kedua lembaga dapat menghasilkan penelitian yang memperkaya pemahaman tentang sejarah Riau dari berbagai perspektif.
Sejarawan UIN Suska Riau, Siti Aisyah, M.Ag., mengatakan bahwa berbagai topik penelitian tentang sejarah Riau bisa dilaksanakan bersama Worldmudeum Leiden. “Museum ini kaya akan sejarah Riau. Dalam katalognya, kata kunci ‘Riau’ akan muncul lebih 90 ribu record yang bisa ditelusuri. Record ini masih bisa digali melalui database internal Worldmuseum dan belum termasuk benda-benda yang belum didigitalisasi.” Aisyah menambahkan bahwa koleksi tersebut bisa diteliti dari berbagai perspektif arkeologi, seperti arkeologi ruang, pemukiman, perilaku, agama, ekonomi, gender, sosial dan sebagainya,” paparnya dalam pernyataannya.
Rencananya, kerjasama penelitian ini akan melibatkan pertukaran peneliti antara kedua institusi, serta penyelenggaraan pelatihan dan konferensi bersama. Hal ini akan menciptakan platform untuk berbagi pengetahuan dan hasil penelitian, serta meningkatkan jaringan kolaboratif di antara komunitas akademik.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UIN Suska Riau dan Worldmuseum Leiden dijadwalkan akan dilakukan setelah kegiatan penelitian yang konkrit akan dilaksanakan.
Dengan kunjungan ini, UIN Suska Riau dan Worldmuseum Leiden secara nyata menunjukkan minat mereka dalam menjalin kerjasama penelitian yang berkelanjutan dalam bidang sejarah. Diharapkan, kerjasama ini akan berhasil menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan warisan budaya bangsa.
Sumber : https://www.antaranews.com/