Post Views: 6,179
uin-suska.ac.id Sebanyak 150 Dosen utusan dari 8 fakultas di UIN Sultan Syarif Kasim Riau mengikuti kegiatan Pembekalan Penguatan Moderasi Beragama, yang diselenggarakan oleh Ma’had Al-Jami’ah UIN Suska Riau. Acara berlangsung di Hotel Pangeran, Pekanbaru, menghadirkan narasumber dari Universitas Indonesia, Dr. Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah, M.Si, serta dihadiri oleh pimpinan UIN Suska Riau, antara lain Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AAKK).
Acara pembekalan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II, Prof. Dr. H. Mas’ud Zein, M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Mas’ud menekankan pentingnya keterlibatan aktif dan semangat tinggi dalam kegiatan ini. Ia menyoroti bahwa kegiatan semacam ini membutuhkan dedikasi, baik dari segi waktu maupun sumber daya.
“Kita semua datang ke sini dengan satu tekad, karena kegiatan ini memerlukan semangat dan pengorbanan, termasuk biaya dan waktu. Oleh karena itu, saya berharap semua peserta mengikuti pembekalan ini dengan serius, sehingga hasilnya dapat diimplementasikan tidak hanya di kampus UIN Suska Riau, tetapi juga di kampus lainnya. Harapannya, para dosen yang hadir di sini dapat menjadi uswah atau teladan dalam mengimplementasikan moderasi beragama”, ujar Prof. Mas’ud.
Beliau juga menambahkan bahwa Moderasi Beragama merupakan hal yang sangat penting, khususnya di dunia pendidikan tinggi, di mana dosen berperan sebagai agen perubahan yang mampu menanamkan nilai-nilai toleransi dan harmoni di tengah masyarakat yang beragam.
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mendukung program pemerintah untuk memperkuat Moderasi Beragama di dunia pendidikan, sekaligus mendorong terciptanya kerukunan di tengah masyarakat yang beragam dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan kualitas pendidikan di UIN Suska Riau, khususnya dalam upaya menciptakan lingkungan akademik yang mengedepankan toleransi, inklusifitas, dan moderasi.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Dr. Azni, M.Ag, ia menekankan bahwa Moderasi Beragama merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan, termasuk di perguruan tinggi. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan akademik yang inklusif, menghargai perbedaan, dan mendorong dialog antaragama.
Kita semua memahami bahwa Moderasi Beragama ini merupakan program pemerintah yang sudah terintegrasi dalam Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya kita bersama dalam mendukung kebijakan tersebut. Pembekalan ini akan dilanjutkan dengan Workshop pada tanggal 16 hingga 17 Oktober 2024 yang akan diikuti oleh 40 orang dosen terpilih dari total 150 peserta untuk membentuk tim kerja atau kelompok kerja. “Tim ini akan menjadi ujung tombak dalam penerapan konsep Moderasi Beragama yang telah dipelajari hari ini, dan akan dikembangkan lebih lanjut dalam workshop mendatang”, ungkap Dr. Azni
Tim kerja akan bertugas untuk mengimplementasikan konsep Moderasi Beragama ke dalam perkuliahan Mata Kuliah Dasar Umum di UIN Suska Riau. Para dosen akan mendapatkan pembekalan lebih mendalam mengenai strategi pengajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip Moderasi Beragama. Mengembangkan metode pembelajaran yang relevan dan dapat diterapkan di kelas, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami Moderasi Beragama secara Teoritis, tetapi juga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Narasumber Utama dalam acara ini, Dr. Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah, M.Si, dari Universitas Indonesia, memaparkan pentingnya Moderasi Beragama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam dunia pendidikan tinggi. Menurut Dr. Iklilah, Moderasi Beragama bukan hanya tentang menjaga keseimbangan antara praktik beragama dengan kehidupan sosial, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang kondusif bagi dialog dan saling pengertian di tengah pluralitas masyarakat Indonesia.
“Moderasi Beragama merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kerukunan di Indonesia yang sangat beragam. Peran dosen di sini sangat strategis, karena mereka tidak hanya bertanggung jawab dalam memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam menanamkan nilai-nilai moderasi yang mendukung harmoni sosial. Tantangan utama saat ini adalah bagaimana kita, sebagai pendidik, dapat mengintegrasikan konsep moderasi ini dalam kurikulum, sehingga mahasiswa dapat menghayati dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari”, jelas Dr. Iklilah.
Ia juga menambahkan bahwa penting bagi dosen untuk tidak hanya memahami konsep moderasi secara Teoritis, tetapi juga mampu mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar. Hal ini akan menciptakan generasi muda yang lebih terbuka, toleran, dan mampu hidup berdampingan dengan perbedaan.
Akhir acara, Panitia menyerahkan cendera mata kepada narasumber, Dr. Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah, M.Si, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam memberikan materi pembekalan kepada para dosen.