uin-suska.ac.id – Kemeriahan tampak menyeruak dari lantai II Balrrom Grand Central Hotel Pekanbaru, Kamis (20/10/2016) lalu. Gemuruh bunyi alat tradisional kompang, disusul alunan musik tari persembahan Melayu menyatu harmoni seiring tepuk tangan para hadirin. Sore itu Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Suska Riau, tengah menggelar hajatan besar. Sebagai tuan rumah Semiloka dan Temu Dekan PTKIN se – Indonesia.
Acara diikuti para peserta yang terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan FDK serta Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi dari 20 PTKIN Se-Indonesia. Semiloka, Temu Dekan dan Prodi FDK PTKIN Se-Indonesia ini bertemakan “Kearifan lokal berkemajuan dalam persaingan global”. Acara ini dibuka Gubernur Riau, diwakili Assisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Ahmad Sarofi. Acara yang berlangsung selama dua ini ditutup Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi.
Dalam sambutan pembuka Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau, Dr Yasril Yazid, MIS mengatakan, bahwa agenda tahunan ini punya dua makna penting. Pertama terus meningkatkan dan menyempurnakan kepengurusan forum Dekan FDK nasional. Kedua, dilakukannya pemilihan ketua APDI atau asosiasi profesi dakwah Indonesia. “Kita harapkan semua berjalan lancar dan menghasilkan kepengurusan yang terbaik,” ujarnya
Sementara itu Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr Munzir Hitami MA dalam sambutannya mengatakan bahwa adanya pertemuan dekan FDK PTKIN seluruh Indonesia ini juga dihrapkan bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan ke depan. Munzir Hitami menyebutkan, ia sedikit terlambat karena baru saja kembali dari pertemuan universitas Islam Asia di Kualalumpur Malaysia. Kebetulan hingga saat ini Rektor UIN suska Riau, menjabat sebagai presiden Asian Islamic Universities Assocation (AIUA) tersebut.
“Lewat pertemuan AIUA di Malaysia, Perguruan Tinggi Islam di Asia Tenggara komit untuk meningkatkan kerjasama. Seperti hanya dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan join riset antar perguruan tinggi Islam yang ada di empat negara yakni Indonesia, Malaysia, Brunei dan Thailand,” ujarnya. Oleh karena itu Munzir Hitami berharap, pertemuan ini merupakan salah satu bentuk upaya terus meningkatkan kemampuan akademik.
Pada kesempatan yang sama, Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Riau H Ahmad Syahrofie mengingatkan segenap insan perguruan tinggi perlu mengantisipasi globalisasi dengan ilmu. Hal ini penting agar dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia yang makin komplek ini tanpa ilmu suatu bangsa akan tertinggal jauh
“Kita harus menjadikan ilmu untuk menjawab tantangan globalisasi sehingga kita bisa memasuki pergaulan dunia dengan lebih bermartabat,” ujarnya. Acara yang dibuka Gubernur, diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan Pemprov Riau ini, selain dihadiri tuan rumah Rektor UIN, Dekan FDK dan segenap civitas akademika UIN juga dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Riau, Kakandepag Kota Pekanbaru, Ketua MUI Riau dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam acara yang berlangsung hingga Sabtu (22/10) malam itu, menghadirkan pembicara, Prof Dr Nuraihan Mat Daud dari Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia, Prof Dr H M Nazir dari Ketua MUI Riau yang juga Ketua Senat UIN Suska Riau, Dr H Sulton ketua Asosiasi Dekan Dakwah se Indonesia (APDI) lama dan ketua terpilih periode 2016-2020, Prof Dr Abdullah.
Acara kemudian ditutup Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi. Dalam sambutannya Ayat Cahyadi mengungkapkan, Para pendakwah tidak boleh kalah oleh pemikiran orang-orang yang ingin merusak pemikiran umat manusia. Jalan dakwah adalah jalan para nabi, jalan hidup Rasulullah SAW. Maka lulusan Dakwah tidak akan ada yang menjadi pengangguran, karena ia Dai” ujar Ayat***
Editor: Suardi
(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)