uin-suska.ac.id – Peringatan hari sumpah pemuda jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017 lalu. Namun yang menjadi pertanyaan di dalam benak saya adalah bagaimana hakikat sumpah pemuda yang sesungguhnya dan peringatan sumpah pemuda ini milik siapa?
Fenomenologi yang terjadi adalah masih ada generasi muda yang tidak tahu isi teks sumpah pemuda. Padahal sebagian mereka ada yang memperingati hari besar nasional tersebut. Mari kita simak isi dari teks sumpah pemuda berikut ini:
- Kami putera-puteri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
- Kami putera-puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putera-puteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Gagasan ini bertujuan untuk membangkitkan rasa semangat pemuda indonesia untuk selalu berjuang, bersatu dalam satu rumpun NKRI. Isi teks sumpah pemuda jelas dan nyata maknanya. Setiap yang mengaku dan termasuk kedalam pemuda Indonesia harus memiliki rasa kesatuan dan persatuan yang kokoh. Generasi muda adalah ujung tombak kemajuan dalam suatu bangsa, maka tak pelak generasi muda atau pemuda indonesia menjadi sorotan apabila terjadi problematika baik moral, etika, keamanan dan masih banyak yang lainnya.
Masih ingat bahasa retorika sang proklamator yaitu Soekarno. Beliau pernah berkata ‘beri aku 1000 orang tua maka akan kucabut semeru dari akarnya, kirimkanlah aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia’.
Begitulah dahsyat peran dan fungsi pemuda. Potensi yang mereka miliki sungguh tiada tara. Namun apa yang terjadi pada saat sekarang ini perbuatan asusila, aksi demo anarkis, pembunuhan dan penganiayaan terhadap orang tua, lebih banyak dilakukan oleh pemuda. Nauzubillah..
Namun dibalik itu tidak sedikit prestasi yang diukir oleh generasi muda Indonesia. Seperti yang dilansir kompas.com, berikut beberapa deretan prestasi pelajar Indonesia:
- Mengikuti International Physics Olympiad (IPho). Hasilnya lebih dari seratus medali (emas, perak, perunggu) diraih Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) sejak pertama kali mengikuti IPho ke-24 tahun 1993 di Amerika.
- Mengikuti International Biology Olympiad (IBO) sejak 2000 di Antalya, Turki. Hingga kini selalu meraih prestasi. Pada 2007 Indonesia meraih medali emas pada kompetisi Biologi Internasional yang dipersembahkan Stephanie Senna.
- Mengikuti International Chemistry Olympiad (IChO). Hasilnya pada IChO ke-40 tahun 2008 Tim Olimpiade Kimia Indonesia berhasil merebut medali emas pertama di ajang akademik bergengsi tingkat dunia itu. Emas pertama Tim Indonesia diraih oleh Kelvin Anggara. Selain emas tersebut, Indonesia juga mendapatkan 1 medali perak dan 1 perunggu.
- Mengikuti International Mathematics Olympiad (IMO), hasilnya sejak pertama kali berpartisipasi pada tahun 1988, kehadiran Tim Olimpiade Matematika Indonesia selalu diperhitungkan negara lain. Raihan medali perak dan perunggu merupakan hal biasa. Hingga akhirnya medali emas pertama pun dipersembahkan pada IMO ke-54 tahun 2013 di Santa Maria, Kolombia. Medali emas penanda kebangkitan Indonesia ini diraih oleh Stephen Sanjaya.
- Mengikuti International Olympiad in Informatics (IOI), hasilnya sejak pertama ikut pada IOI 1995 di Belanda, Indonesia berhasil merebut medali perak. Sedangkan emas pertama yang dipersembahkan TOKI bagi Indonesia pada tahun 1997 saat gelaran IOI di Cape Town, Afrika Selatan. Emas kembali diraih TOKI pada IOI tahun 2008 di Kairo, Mesir.
- Mengikuti International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA), hasilnya tahun 2013 boleh jadi merupakan momen membanggakan: Tim Indonesia masuk dalam posisi 3 dunia. Pada IOAA ke-7 tersebut tim Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak, 1 perunggu, dan dua honorable mention.
- Mengikuti International Earth Science Olympiad (IESO), hasilnya pada IESO pertama di Korea Selatan, Indonesia meraih empat medali perunggu. Prestasi medali dilanjutkan dengan meraih 1 perak dan 2 perunggu pada IESO ke-3 di Taiwan. Pada IESO 2010 ke-4 di Yogyakarta, Tim Kebumian Indonesia meraih 1 emas dan 3 perak. Pundi-pundi medali terus bertambah pada IESO di Argentina pada tahun 2012 dengan 3 medali perak dan 1 perunggu. Selain itu, Indonesia juga menyabet penghargaan Best Performance in Atmosphere dan Best Poster Presentation. International Geography Olympiad (IGEO), hasilnya pada IGEO ke-10 di Kyoto, Jepang, tahun 2013 Indonesia meraih 1 medali perak dan 2 medali perunggu.
- Kiprah Indonesia di Festival Seni Internasional, banyak festival seni dan budaya internasional diikuti pelajar Indonesia, di antaranya yang rutin diikuti adalah Internasional Foundation For Arts and Culture (IFAC). Contoh yang dilakukan oleh Angger Putri Tanjung pada Internasional Foundation For Arts and Culture ke-15 di Tokyo, Jepang, tahun 2014.
- Unjuk Prestasi di Pentas Olahraga Internasional, hasilnya Tim Bridge Pelajar Indonesia berhasil masuk ke peringkat empat di kejuaraan ASEAN. Juga Tim Karate Pelajar SMA Indonesia juga meraih 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Masih dari cabang karate, berturut-turut para pelajar Indonesia kembali menorehkan prestasi internasional, yaitu meraih 1 perak dan 1 perunggu (di Kinabalu, Malaysia; 2008); 1 emas dan 2 perak (di Kopenhagen, Denmark; 2009); serta 2 perunggu (di Napoli, Italia).
Peringatan sumpah pemuda tidak hanya sekedar diisi dengan tarian dan lomba-lomba namun cobalah berperstasi baik di dalam bangsa ini maupun sampai go internasional. setiap hari generasi muda harus selalu memupuk rasa cinta kepada tanah air, cinta kepada bangsa, cinta kepada sesama sehingga tidak ada lagi perpecahan, kebencian, perbedaan yang terjadi karena sumpah pemuda adalah milik kita generasi muda.
Penulis : Julis Suriani, M.I.kom/CrewP