Bangkitnya Universitas Islam Negeri di Indonesia dengan perkembangannya yang spektakular mencengangkan banyak orang. Seiring dengan itu, mengenai seperti apa wujud output yang dihasilkannya nanti sampai saat ini sudah mulai nampak meskipun belum seideal yang dinginkan. Upaya demi upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu output tersebut.
Konsep-konsep pengembangan pendidikan dan pembelajaran didasarkan pada aksioma bahwa segala yang maujud ini terdiri dari dua realitas yaitu: al-Khāliq (Maha Pencipta, Allah SWT) dan al-makhlûq (Yang diciptakan, makhluk, alam).Filosofinya bertitiktolak dari Tauhid, yakni Allah SWT sebagai Maha Pencipta yang telah menciptakan segala makhluk-Nya dengan sesungguhnya, tidak sia-sia, serta tidak pula main-main. Di antara makhluk yang paling utama diciptakan Allah SWT adalah manusia yang dilengkapi dengan segala potensi dan kemampuan sehingga memungkinkannya untuk mengelola dan menguasai makhluk lain dalam alam ini. Karena itu manusia diberi amanah dan tanggung jawab untuk memelihara dan memakmurkan bumi tempat tinggalnya ini. Manusia berkewajiban mengembangkan segala potensi positifnya untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat alam ini, memelihara, membangun, dan mengembangkannya untuk mendatangkan kemaslahatan dan menolak kerusakan.
Untuk dapat menunaikan amanah tersebut manusia berkewajiban memahami dan mendalami seluk beluk makhluk tersebut melalui pembelajaran dan penelitian. Semakin banyak dan mendalam penelitian yang dilakukan semakin banyak dan mendalam pula ilmu pengtahuan yang didapatkan; dan seiring dengan itu, semakin tumbuh pula kesadaran betapa kekuasaan Sang Maha Pencipta-nya yang pada gilirannya bertambah pula kepatuhan terhadap-Nya dalam rangka pemeliharaan dan pengelolaaan alam ini. Inilah inti paradigma yang dianut di UIN : memulai dari Tauhid dan berujung kepada Tauhid.
Maka UIN Sultan Syarif Kasim Riau dari awal didirikan dengan asas filosofi dan paradigma tersebut melalui upayamengintergrasikan Islam dan Sains yang selanjutnya dengan konsep tersebut UIN Sultan Syarif Kasim Riau dapat menjadilembaga pendidikan tinggi sebagai pusat pembentukan peradaban Islam baru di kancah globalisasi sekarang ini, Islami madani serta menjadi Rahmatan lil’alamin… Inilah yang membedakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan juga UIN-UIN lain di Indonesia dari universitas lainnya.
Sebagai konsekuensi dari bentuk, konsep, dan paradigma tersebut, tentu saja penyediaan dan pengembangan sumber daya pengelolanya mutlak diperlukan, terutama dosen-dosennya. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menggugah kesadaran para dosen untuk mempersiapkan diri menghadapi tugas dan amanah yang diembankan di pundak masing-masing, sehingga visi dan misi Uinversitas dapat segera diwujudkan…
Pekanbaru, awal April 2015.
Munzir Hitami