PEKANBARU – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI talkshow goes to campus sosialisasikan empat pilar pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN-Suska) Riau. Acara yang digelar di Gedung Islamic Center ini mengusung tema otonomi daerah dalam tinjauan ekonomi.
Dalam pemaparannya, Ir. H.M Idris Laena, mengatakan sosialisasi ini merupakan pengetahuan baru bagi mahasiswa. Adapun empat pillar tersebut adalah Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Menurutnya bicara masalah empat pillar tidak hanya konteks tapi lebih luas termasuk ekonomi. “Saya berharap agar mahasiswa mampu memahami secara rinci tentang empat pilar negara kita, karena merekalah generasi penerus yang akan menegakkan negara ini,”harapnya
Menurut Wakil Rektor III UIN Suska Riau, Dr. Akhyar MA, masyarakat Indonesia kini memiliki tingkat primordialisme yang tinggi, sehingga perlu dibenahi sebagai warga negara yang memiliki empat pilar.
“Inilah gunanya sosialisasi empat pilar, semoga dengan adanya otonomi daerah, kita bisa merajut masa depan bangsa untuk kepentingan rakyat,” harapnya.
Wakil Sekretaris MK, Selfi Yozaini, menjelaskan MPR memiliki program goes to campus, untuk mensosialisasikan di seluruh kampus di Indonesia.
“Kali ini giliran UIN Suska Riau, sepertinya mahasiswa UIN sudah memahami empat pilar. Saya berharap mahasiswa UIN bisa mensosialisasikan kepada masyarakat dan punya jati diri agar tidak adanya keraguan dalam memahami empat pilar ini,”katanya
Sementara itu, Master Ceremony sekaligus anggota MPR RI, Yana Lukman menambahkan apa yang dilakukan MPR RI ini dalam rangka bagaimana empat pilar bisa tersampaikan kepada mahasiswa, dipahami dengan santai.
Salah seorang mahasiswi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN-Suska Riau, Melati Octavia mengatakan waktu sosialisasi empat pilar ini terlalu singkat, padahal permasalahan Riau masih banyak. Yang dibahas baru sebatas sistem dan sumber daya manusia.
“Saya berharap suara Riau lebih didengar di pusat terutama soal otonomi daerah Riau,”harapnya
Kontributor : Lestari
Editor : Dewi Sukartik