uin-suska.ac.id Sejak pagi sekitar Pukul 08.00 Wib Kamis (23/4), para civitas akademika UIN Suska Riau yang terdiri dari para guru besar, dosen dan karyawan, pimpinan Fakultas serta mahasiswa tampak berbondong-bondong menuju ruang Auditorium lantai V, gedung rektorat UIN Suska Riau.
Mereka tampak antusias, menghadiri “Seminar dan Bedah Buku serta Peresmian International Jurnal Asia-Pasific jurnal on Religion and Sosiaty (APJRS), yang diselenggarakan Institut of Asean Islamic Studies (ISAIS) UIN Suska Riau.
Seminar dan bedah buku yang bertajuk “Studi Islam Kontemporer; Arus Radikalisasi Multikulturalisme di Indonesia” langsung menghadirkan penulis buku Studi Islam Kontemporer, Prof Dr Syamsul Arifin, yang merupakan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang. Sedangkan selaku pembedah, Prof Dr Sudirman M Johan yang merupakan guru besar UIN Suska Riau, yang juga termasuk salah satu pendiri ISAIS.
Dalam sambutan pada acara pembukaan, Direktur ISAIS, Dardiri, MA mengungkapkan, acara ini merupakan bentuk peran aktif ISAIS melakukan kajian-kajian keislaman khususnya Asia Tenggara, yang telah dimulai sejak tahun 2004 silam. Kedepan, ISAIS berencana melakukan kajian-kajian keislaman yang juga akan melibatkan berbagai pihak, salah satunya pemerintah dalam bentuk kajian bulanan. “karena sesuai kebijakan pemerintah saat ini, ISAIS kini merupakan salah satu lembaga independen di UIN Suska Riau, yang tidak lagi termasuk dalam lembaga struktural” ungkap Dardiri.
Terkait peresmian APJRS, Dardiri berharap ini akan menjadi ruang dan wadah bagi para dosen dan guru besar UIN Suska Riau dalam mempublikasikan desertasi dan penelitian terkait kajian-kajian Islam Asia Tenggara. Direncanakan, pada edisi keenam APJRS akan menjadi jurnal terakreditasi.
Sementara itu Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA dalam sambutannya mengharapkan, lewat kajian-kajian keislaman dan APJRS ISAIS, para akademisi dan guru besar UIN Suska Riau bisa menyumbangkan pikiran-pikiran “bernas” bagi kemaslahatan umat dan masyarakat. Pada akhirnya ini tentunya juga diharapkan menjadi “ladang” untuk menghasilkan pemikiran dan karya-karya yang mendunia dan juga tentunya ladang amal” ungkap rektor bersemangat.
Rektor juga berharap, akademisi dan guru besar UIN Suska Riau juga berperan aktif dalam menulis buku dan penelitian-penelitian terkait isu-isu hangat saat ini. Beliau pun menyinggung masih minimnya sarana publikasi internasional berbentuk jurnal di UIN Suska Riau khususnya, dan Indonesia umumnya, jika dibanding dengan Negara Asia lainnya seperti Malaysia.
Tentunya lewat APJRS yang akan diresmikan, menjadi sarana publikasi tidak saja bagi akademisi UIN Suska Riau, namun juga pihak luar. Karena ukuran hebatnya sebuah jurnal disamping diminati di internal UIN Suska Riau juga diincar ppihak luar. ungkap rektor. Pada kesempatan tersebut, rektor juga meresmikan APJRS yang ditandai dengan penandatangan cover edisi perdana.
Penulis: Suardi
(Tim liputan Suska News: Azmi, Donny, PTIPD)
redaksi@ uin-suska.ac.id