Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Suska Riau
Dalam sejarah peradaban Islam diketahui bahwa perang yang terjadi dalam Islam adalah reaksi untuk membela diri atas gangguan yang dilaksanakan Kaum Quraisy kepada umat Islam. Maka Rasulullah SAW ikut berperang bersama sahabat sebanyak dua puluh tujuh kali akantetapi yang ikut langsung berperang hanya sembilan kali. Beliau juga mengirim sebanyak tiga puluh delapan kali ekspansi perang yang diwakilkan pimpinannya kepada para sahabat.
Di antara semuanya, ada dua perang yang terjadi pada bulan Ramadan yaitu Perang Badar dan perang penaklukan Kota Makkah. Juga terjadi beberapa kali perang di masa Daulah Umaiyah, satu di antaranya di bulan Ramadan yaitu penaklukan Spanyol. Dari tiga kali perang yang terjadi di bulan Ramadan tersebut, termasuk perang yang paling sukses dalam sejarah Islam.
Perang Badar, terjadi pada 17 Ramadan 2 Hijrah di saat Nabi sudah menerima perintah wajib puasa (QS al-Baqarah, 2:183) dan perintah wajib perang (QS al-Baqarah, 2:216) pada tahun yang sama. Tekad kaum Quraisy hendak membunuh Nabi dan orang-orang yang melindunginya tidak pernah padam walaupun Rasulullah sudah sampai di Madinah. Karena jika Islam berkembang di Madinah bukan saja mengancam agama mereka akantetapi juga akan mengancam ekonomi mereka, sebab letak Madinah yang berada di antara Makkah dan Suriah membuat mereka tidak dapat berdagang ke negeri Suriah.
Penyebabnya, karena harta dan rumah-rumah kaum Muhajirin yang mereka tinggalkan di Makkah telah dirampas kaum Quraisy. Untuk mengimbangi perbuatan kaum Quraisy itu maka kaum muslimin hendak mengambil harta perdagangan kaum Quraisy yang hendak pulang dari Syam ke Makkah dengan mencegatnya di Madinah. Maka Abu Sofyan yang mendengar rencana tersebut meminta kepada kaum kuffar Quraisy agar ikut serta menyelamatkan harta perdagangan kaum Quraisy tersebut.
Kaum Quraisy keluar dari Makkah bersama seribu pasukan perang di bawah pimpinan Abu Jahal. Mereka mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki kaum Quraisy lengkap dengan persenjataan disertai dengan pemuka-pemuka Quraisy yang sudah sangat berpengalaman dalam perang. Mereka sangat bernafsu hendak membunuh nabi Muhammad dan yang melindunginya.
Diposkan oleh Tim Liputan Suska News (Suardi, Donny, Azmi, PTIPD)
Dikutip dari Riau Pos Edisi Ahad, 12 Juni 2016