uin-suska.ac.id – Saat tim Suska News bertandang dikediamannya minggu (14/8/2016), Rektor UIN Suska Riau, Prof DR H Munzir Hitami, MA baru saja pulang melaksanakan shalat fardhu zuhur di mesjid yang terletak tak jauh dari rumahnya. Saat ditanyakan perihal eksodus 40 mahasiswa UIN Suska Riau ke IAIN Jambi, yang sempat heboh dibeberapa kalangan di media sosial, bapak tiga anak ini terlihat tenang sambil tersenyum.
Diceritakan Munzir Hitami, 40 mahasiswa yang pindah ke IAIN Jambi tersebut merupakan mahasiswa dari yayasan As-Shofa asal Selangor Malaysia. Dimana yayasan tersebut sempat melakukan MOU dengan UIN Suska Riau setahun yang lalu. Berawal dipenghujung semester genap lalu, para mahasiwa tersebut mendatangi bagian akademik UIN Suska Riau. Mereka meminta agar kuliahnya di UIN Suska Riau dipersingkat menjadi satu tahun saja, atau dipersingkat jadi dua semester. Padahal sesuai standar akademik dan kesepakatan kedua belah pihak, kuliah minimal 8 semester. Setelah dikonversi di prodi masing-masing rata-rata mereka minimal harus menyelesaikan studi selama 2,5 tahun. ” namun mereka terus mendesak untuk dipersingakat saja. sambil mengancam akan pindah ke perguruan tinggi lain yang mau mempersingkat kuliah mereka jadi satu tahun”.ungkap Munzir Hitami tersenyum. Ketika dibicarakan ditingkat pimpinan fakultas, kita sepakat teguh pada pendirian sesuai standar dan kesepakatan.
Senada dengan Rektor, Kabag Akademik UIN Suska Riau, Rina Yeni, S.Sos membenarkan hal tersebut. Bahkan saat pertemuan dengan beberapa Dekan, salah seorang dekan mengatakan demi harga diri kita akan persilahkan para mahasiswa tersebut pindah dari UIN Suska Riau. “Namun belakangan mereka terkesan plintat-plintut. Sebagian mau bertahan, sebagian mau pindah.” ujar Rina Yeni.
Sampai saat waktu pembayaran uang kuliah ditutup, barulah mereka merengek dan memohon agar bisa diberi kesempatan membayar uang kuliah. Namun Rektor dan pimpinan lainnya tetap pada prinsip tak bisa melakukan pembayaran uang kuliah diluar waktu yang telah ditentukan, karena itu bisa merusak sistem. “Sedangkan mahasiswa kita dalam negeri saja tak bisa, mereka minta diistimewakan pula ya kita tak layani” ungkap Rina. Jadi tak benar tudingan mereka , terkait pelayanan kita yang buruk, memang mereka sendiri yang tak lagi mengikuti prosedur yang ada. Bahkan sampai-sampai pihak pimpinan As-Shofa Malaysia datang ke UIN Suska Riau. Setelah kita jelaskan, mereka pun minta maaf.
Kedepan, seperti diungkapkan Munzir Hitami, UIN Suska Riau akan memutuskan kerjasama dengan pihak As-Shofa Malaysia. Karena sudah melenceng, dan tak sesuai lagi dengan kesepakatan semula.***
Penulis : Suardi
Tim liputan Suska News (Donny, Azmi, PTIPD)