uin-suska.ac.id – Prestasi kali ini datang dari salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Adalah Muhammad Riwaldi yang mendapatkan beasiswa ke Taiwan pada tahun 2016 lalu melalui Program Awarded a Huayu Enrichment Scholarship by the Ministry of Education of the Republic of China.
Mahasiswa jurusan Manajemen yang kerap dipanggil Aldi ini mengungkapkan tak mudah untuk mendapatkan beasiswa tersebut mulai dari awal proses seleksi bahkan hingga keberangkatan, dan sempat membuat dirinya merasa hampir putus asa “Seleksinya itu banyak tahap dan banyak persyaratan yang harus dilengkapi dan diurus. Harus bolak balik kesana kesini, dari rektorat ke fakultas uras surat dll. Dan semuanya itu serba mepet dan dibutuhkan secepatnya gitu. Masih ingat banget pas h- berapa gitu mau keberangkatan harus ada yang diurus masalah surat rekomendasi dari kampus saya pergi lagi ke kampus Pusat Bahasa UIN SUSKA di Sukajadi. Itu sempat merasa dititik yang mau menyerah karna merasa susah banget rasanya mau berangkat, banyak yang diurus dan ribet. Belum lagi orang tua yang sepertinya gak percaya gitu mau melepaskan keluar negerikan, teman-teman juga banyak yang seperti kurang yakin, karna kan jika saya mengambil beasiswa ini tentu saya akan mengulang semester 5 saya nantinya” kenang Aldi.
Sebelumnya Ia pernah mengikuti Program Ekspedisi Nusantara Jaya pada tahun 2015. Ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti program seperti ini dan taraf nasional. Setelah mencoba program tersebut ia lebih tertantang untuk mencoba lagi ditingkat International, seperti yang sudah Ia ikuti Join the Program WWOOF (World Wide Opportunities On Organic Farms: Linking Voluntareers With Organic Farms and Growers di Jepang dan masih banyak lagi.
Namun bukan berarti Aldi tak pernah mengalami kegagalan, ia sempat gagal ketika pertama kali mencoba program beasiswa ke Korea. Tapi hal itu justru tak menyurutkan semangatnya malah menjadi cambukan baginya untuk terus mencoba dan pantang menyerah.
Ditanya mengenai motivasinya, ia mengungkapkan bahwa dalam dunia perkerjaan nanti yang dibutuhkan bukan hanya sekedar nilai tinggi dan ijazah saja, tapi skill dan pengalaman yang dimiliki. Selain itu ia juga berpendapat bahwa jangan pernah terlena dengan comfort zone “Ketika kamu berusaha dan berani keluar dari comfort zone itu kamu justru akan mendapatkan tempat yang lebih nyaman lagi sebenarnya. Jadi harus mau mencoba hal-hal baru” tambah Aldi. Sementara itu jika tidak ada halangan pada tahun 2017 ini ia akan mengikuti program Participation in Internatinal Youth Goes to Farm Selection di Bogor mendatang.
kontributor; crewptipd