uin-suska.ac.id Serangkaian kegiatan pembekalan guru dilaksanakan oleh kerjasama UIN Suska Riau dengan Program PINTAR Tanoto Foundation sejak Maret 2020 lalu hingga kemarin Sabtu, 29/08/2020. Kegiatan yang melibatkan dosen, kepala sekolah dan guru sebagai stake holder pendidikan digelar untuk membantu mengatasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) semasa pandemi covid 19. Pelatihan pembelajaran jarak jauh mengunakan aplikasi ini melibatkan kepala sekolah karena terkait dengan kebijakan, dosen sebagai tenaga pengajar perguruan tinggi sekaligus fasilitator yang akan melatih guru-guru pada tingkan MI/SD dan MTs/SMP nantinya. Mendukung kegiatan tersebut, ada 12 orang Dosen Faktultas Tarbiyah dan Keguruan yang berpartisipasi aktif sebagai fasilitator baik pada tingkat kepala sekolah, MI dan MTs.
Dendi Satria Buana, Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Riau mengatakan sebagai filantropi Penggerak Pendidikan Tanoto Foundation melalui Program PINTAR bersama UIN Suska Riau dan UR yang menjadi LPTK Mitra di Riau, Kementrian Agama, Dinas Pendidikan serta Pemerintah Kota Pekanbaru senantiasa mengupayakan penguatan pelaksanaan PJJ sebagai pengganti program belajar di sekolah pada pademi covid 19 ini. “Kita mencoba menggali akar permasalahan PJJ di sekolah-sekolah mitra. Tanoto Foundation melalui Program PINTAR terus berupaya mencari solusi agar program pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Selain masalah konten dalam materi pembelajaran yang disampaikan secara online yang tidak kalah penting adalah bagaimana para guru sekolah mitra bisa menguasai teknik penyampaian PJJ melalui aplikasi online itu sendiri, sehingga siswa bisa belajar dengan efektif,” “saya senang melihat semangat yang ditunjukkan oleh guru-guru kita, kendati pelaksanaan pelatihan dilaksanakan secara online dan guru sesungguhnya tidak mendapatkan penggantian paket internet” tambahnya.
Pelatihan PJJ yang diikuti oleh 187 guru sekolah dan madrasah di Kota Pekanbaru ini, memfasilitasi peserta untuk berpraktik secara daring dalam memanfaatkan WhatsApp, Zoom, Google Meet, Jitsi, dan aplikasi lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Selain pelatihan penggunaan aplikasi yang akan digunakan secara daring, peserta juga dilatih untuk membuat desain pembelajaran luring bagi siswa yang tidak memungkinkan untuk daring. Tujuannya adalah agar capaian pembelajaran yang diperoleh siswa baik daring ataupun luring tidak jauh berbeda ungkap Dr. Riki Apriyandi sebagai Teacher Training Institute (TTI) Riau. Dr. Riki juga megapresisasi antusiasme para guru mau berlatih menggunakan teknologi dalam pembelajaran kendati program pelatihan dilaksanakan secara online. “Hal ini mengindikasikan bahwa para pendidik kita memiliki keinginan kuat untuk terus berinovasi dalam situasi di era pandemi covid-19 ini”, ungkap Dr. Riki yang juga dosen Universitas Riau.
Pada penghujung pelatihan, Rika Permanasari, SE seorang guru MTs Al- Muttaqien dan juga alumni UIN Suska Riau mengatakan Pelatihan ini dirasakan manfaatnya karena telah memfasilitasi Teknik-teknik yang dibutuhkan guru dalam PJJ baik daring maupun luring. Selama ini WhatApps Group dan Google Classroom yang digunakan hanya berupa penugasan-penugasan yang harus dikerjakan siswa, tetapi dalam pelatihan ini “contoh-contoh yang diberikan dalam dirasakan dapat memotivasi siswa untuk tetap bersemangat dalam belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan” paparnya.