uin-suska.ac.id Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ( FTK) Virtual Conference Series-14 di taja oleh prodi PIAUD ( Pendidikan Islam Anak Usia Dini ) pada jum’at (04/12/2020) dengan tema “Karakter dan Enterpreneur Bekal Anak Menuju Masa Depan Cemerlang dan Gemilang”. Narasumber dalam pembahasan ini ibu Nurkamelia Mukhtar AH, M.Pd dan ibu Heldanita, M.Pd dengan pembahasnya Dr. Zuhairansyah, M.Ag.
Firtual conference series 14 di buka langsung oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Bapak Dr. H. Muhammad Syaifuddin, S.Ag, M.Ag. “ Prodi PIAUD ini masih baru di FTK tetapi prodi ini luar biasa karena narasumber nya berasal dari dosen yang masih muda. Tema kali ini emang bisa membantu bagi siapa saja yang mendengarkan untuk membantu memahami anak dengan karakter yang berbeda dengan enterpreneur nya dan bagaimana cara memunculkan jiwa bisnis pada anak-anak’ tutur Dekan FTK dalam sambutanya sekaligus membuka acara.
Agar diskusi berjalan dengan lancar dan baik maka acara diskusi ini di pandu oleh moderator ibu Nurhayati, S.Pd.I, M.Pd . Narasumber pertama dalam diskusi ini adalah Nurkamelia Mukhtar AH, M.Pd yang membahas isi tesis yang pernah ditulisnya dengan judul “Penanaman nilai enterpreneuship dalam penguatan karakter anak usia dini. “Anak-anak itu diibaratkan sebagai sebuah benih tunas baru yang tubuh yang membutuhkan perawatan sehingga pendidikan anak usia dini merupakan titik awal yang baik dalam melahirkan generasi emas pada masa yang akan datang. Melalui edu-preneuship generasi bangsa dapat dididik untuk menjadi para entrepreneur maupun moslem entrepreneur. Pendidikan anak usia dini saat ini idealnya adalah memberikan keterampilan melalaui pendekatan praktek, bukan lagi dalam bentuk lembaran ketas karena mendidik anak dalam gaya lama justru akan membunuh karakter anak..’ Ungkap Nurhayati.
Sedangkan narasumber kedua adalah Heldanita, M.Pd dengan tema “Konsep Pendidikan Karakter Anak Usia Dini (Komparasi konsep Al-ghazali dan Thomas Lickona). “ Imam al-ghazali mengatakan karakter adalah suatu kemantapan jiwa yang menghasilkan perbuatan atau pengamatan dengan mudah tanpa harus direnungkan dan di sengaja. Sedang Thomas Lickona mengatakan karakter itu ada tiga point yaitu moral knowing, moral feeling dan moral action dimana dengan mengetahui anak akan bisa merasakan dan selanjutnya akan timbul kemauan untuk benar-benar melakukan perbuatan yang mencerminkan karakter yang mulia , itulah karakter yang baik’ tutur Heldanita yang mengkomparisakan karakter anak menurut Al-ghazali dan Lickona.
Setelah selasai para narasumber memaparkan materi mereka selanjutnya pembahas akan memberikan saran dan masukannya terhadap materi yang di bahas oleh para narasumber. Pembahas kali ini adalah Dr. Zuhairansyah, M.Ag. ‘Enterpreneurship adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap peluang tersebut untuk melakukan perubahan dari system yang ada . Dalam dunia enterprenership peluang adalah kesempatan untuk mewujudkan suatu usaha dengan tetap memperhitungkan resiko yang dihadapi. Beliau juga mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah sebagai contoh enterprenership yang paling baik dn mempunyai akhlak yang mulia mengingat Rasulullah SAW sudah menjadi pengusaha sejak dari usia dini’ tutur pembahas. Pada awalny saya meragukan perbandingan karakter anak menurut dua tokoh ini karena mereka hidup di era yang berbeda dalam kajian tesis ibu Heldanita saya menemukan sesuatu yang layak untuk di perbandingkan yaitu tentang filsafat moral dan konsep-konsep akhlak yang di tawarkan Alghazali dan Lickona dan nada benang merah yang bisa di hubungkan.” Menurut Zuhairansyah.
Pendidikan anak usia dini sangatlah penting agar anak bisa tumbuh kembang dengan baik. Penddikan anak bisa di dapatnya dari lingkungan nya dan jadikan lah Rasulullah SAW menjadi suru tauladan yang baik.
Penulis : Sukmawati
Photographer : Indah Puspita Sari
Editor : Kasubag Humas