uin-suska.ac.id diakhir Ramadhan 1442 Hijrah PSGA UIN Suska Riau kembali menampilkan Tadarus Ramadhan seri 4. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari jum’at 07/05/2021 merupakan seri terakhir Tadarus Ramadhan yang di adakan secara virtual mulai pada pukul 08.00 WIB, dan di siarkan secara langsung melalui link youtube PSGA UIN Suska Riau dan bisa juga di lihat melalui zoom meeting.
Seri akhir ini Tak kalah dengan seri Tadarus Ramadhan sebelumnya, seri 4 ini mengangkat tema yang unik dan menarik juga. Narasumber Tadarus seri 4 ini ada 4 orang yang pertama Dr. Arisman, M.Sy (Dosen Fakultas Syari’ah UIN Suska Riau) dengan tema Nikah Wisata dan Emansipasi wanita yang kedua Dr. Amirah Diniaty, M.Pd. Kons ( Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan) dan Putri Robiatul Adawiyah (Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling Kependidikasn Islam UIN Suska Riau) dengan tema “Edukasi Relasi Laki-Laki dan Perempuan dari Tayangan Video Youtube Dr. Aisyah Dahlan, ketiga Dr. Yasnel , M.Ag (Dosen FTK) dengan tema Perempuan dan Tarekat dan narasumber terakhir Keempat Nurhayati, S.Pd.I, M.Pd (Dosen FTK) dengan tema Permainan Anak Usia Dini dalam Perspektif Gender.
Narasumber Arisman mengatakan bahwa “Nikah wisata bisa disebut juga dengan nikah pelancong atau dalam istilah fiqih disebut Zawaj Al-almisyar atau nikah Al-misyar yakni sebuah bentuk pernikahan yang dengan syarat perempuan tidak menuntut hak-hak yang sepatutnya di peroleh dalam pernikahan seperti hak nafkah dan hak tempat tinggal”. Apakah nikah seperti ini merupakan emansipasi wanita atau merupakan bentuk pelecehan terhadap wanita ujar Arisman di akhir materinya sambil membuat penasaran peserta untuk segera memberikan pertanyaan kepadanya.
Sementara itu Dr. Amirah “Secara umum terdapat tiga titik perbedaan di antara laki-laki dan wanita yaitu pada struktur otaknya, organ reproduksinya dan cara berfikirnya” dari perbedaan ini bisa kita lihat relasi antara laki-laki dan perempuan” ujar Amirah. Seringkali banyak terjadi konflik dan benturan di antara laki-laki dan perempuan dan di perlukanya edukasi dari pihak yang berkompeten untuk menyelesaikannya, dalam hal ini saya menggunakan chanel media salah satunya adalah youtube seperti chanelnya Aisyah Dahlan “ ujar Amirah.
Yasnel M,Ag yang membahas masalah perempuan dan tarekat, ”seperti yang kita ketahui bahwasanya dalam sejarah tarekat berisikan lelaki dan perempuan tetapi untuk mencari informasi wanita dalam tarekat sangatlah minim ” ujar Yasnel. Dalam materinya Yasnel fokus ke tarekat Naqsabandiyah. Tarekat Naqsabandiyah didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Baha al-din Naqsyabandi yang lahir di Bukhara Uzbekistan. Di Indonesia tarekat ini di pekirakan pertama kali masuk menurut Martin Van Bruinessen dibawa oleh Syekh Yusuf Makassari (1626 – 1699 M ).
Narasumber empat Nurhayati, Permainan anak usia dini dalam perspektif gender adalah bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain karena bermain bagi anak usia dini sangatlah menyenangkan. Permainan anak usia juga bisa di bedakan dalam gendernya anak laki-laki cenderung bermain outdor sedangkan perempuan cenderung bermain outdor. Permainan anak usia dini adalah hal yang sangat penting guna mengoptimalkan simulasi perkembangan anak, selain itu dalam penyusunan program kegiatan diperlukan kemampuan guru dalam memiliki wawasan gender, agar kegiatan permainan tidak merugikan dan tidak menyemai bibit yang akan menumbuhkan bias-bias gender baru, sehingga isu gender akan terus menjadi isu yang tidak akan ada habis-habisnya’ jelas Nurhayati.
Diakhir kegiatan Kapus PGSA Dr. Sukma Erni, M.Pd mengatakan meskipun kegiatan Tadarus Ramadhan ini merupakan seri yang terakhir, kedepanya kita juga akan melaksanakan kegiatan-kegiatan virtual lainya yang berkaitan dengan gender minstreem di kalangan kita, bagaimana kita membangun pola pemikiran yang fair di antara masyarakat kita . Kita juga mungkin akan bekerja sama dengan teman yang lain yang berasal dari luar wilayah Riau”.
Penulis : Sukmawati
Photografer : Lasma Sari
Editor : M. Huzaini