uin-suska.ac.id 03/01/22, Bersempena Hari Amal Bakti Kemenag ke 76 tahun, telah diresmikan lembaga riset Center of Islamic Data Science And Continuous Improvement (CIDSCI) oleh Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Dato’. Khairunnas Rajab. CIDSCI telah didirikan pada tanggal 13 Oktober 2021. CIDSCI mempunyai visi terciptanya sarana penelitian yang memanfaatkan Ilmu Data di bidang Islam yang kondusif bagi peneliti Indonesia yang bertaraf internasional seiring peran sertanya dalam pembangunan nasional.
CIDSCI telah menghasilkan beberapa publikasi ditingkat Nasional dan Internasional, serta aplikasi yang dapat digunakan untuk kepentingan umum. Publikasi berupa makalah Internasional diindeks SCOPUS, IEEE dan Web of Science serta makalah di jurnal nasional diindeks SINTA, telah menunjukkan bahwa lembaga riset UIN Suska ini serius dalam mewujudkan visi dan misi sebagai sarana penelitian bertaraf Internasional dalam transformasi layanan ummat. Selain itu, bersempena dengan Hari Amal Bakti Kemenag ke 76 tahun, Rektor UIN Suska juga meluncurkan dua aplikasi yang telah dihasilkan dari riset tim CIDSCI. Aplikasi tersebut adalah:
1. Early Warning System for Riau Forest Fire Based on Weather Data
2. Discovering Right Congregation for Preachers Using Clustering Approach
Ketua Lembaga Riset CIDSCI UIN Suska Riau, DR. Rahmad Kurniawan, ST., MIT., MTA., CISDV mengatakan bahwa Early Warning System atau sistem pendeteksi dini dapat memberikan informasi dini yang cepat untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan. Kami menemukan bahwa pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dan Machine learning telah digunakan oleh negara-negara maju dalam prediksi karhutla seperti di Eropa dan Australia, ucap Dr.RK sapaan dekat Rahmad Kurniawan.
Dr.RK menambahkan bahwa berdasarkan riset kami, ada empat faktor utama yang menjadi penyebab dan penanda terjadinya karhutla berdasarkan data cuaca sejak tahun 2015 yaitu: Suhu, kelembaban, kecepatan angin dan curah hujan. Suhu yang panas membuat hutan dan lahan terbakar lebih cepat. Selain itu, kecepatan angin juga sangat mempengaruhi karhutla.
Didukung dengan studi pustaka, angin memainkan peranan penting dalam penyebaran api. Angin menjadi faktor yang tidak terduga karena menyebabkan hutan terbakar begitu cepat meluas. Angin menjadi pemasok oksigen pada karhutla yang membuat api lebih cepat besar bahkan sampai ke pohon-pohon. Begitu juga dengan faktor kelembapan dan curah hujan yang menjadi faktor utama terjadinya karhutla meluas.” Tambah Dr.RK.
Aplikasi yang kedua adalah aplikasi rekomendasi penceramah bagi manajemen Masjid. Dr.RK mengatakan bahwa Aplikasi yang kedua ini dibangun mengingat Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 500.000 masjid dan mushola, masing-masing dengan jemaahnya. Ceramah agama disampaikan oleh para mubalig yang telah dipilih dan diangkat oleh pengurus Masjid. Masjid berfungsi sebagai pusat Pendidikan Islam memiliki keunikan tersendiri dalam menentukan penceramah. Sering kali penceramah membatalkan kajiannya karena lokasi yang diminta manajemen masjid jauh atau tidak sesuai dengan kepakarannya. Pihak manajemen masjid juga kesulitan dalam menentukan penceramah yang tepat karena tidak adanya basis data yang lengkap.
“Oleh karena itu, aplikasi kedua ini bertujuan untuk rekomendasi penceramah yang tepat dari segi lokasi dan kepakaran penceramah. Aplikasi ini secara otomatis mencari geo lokasi terdekat dan kesesuaian kebutuhan menurut manajemen masjid.” Tambah Dr.RK.
Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Dato’. Khairunnas Rajab dalam sambutannya mengatakan bahwa UIN SUSKA Riau bersinar dengan gemilang dan terbilang, peluncuran kedua aplikasi ini menunjukkan bahwa UIN Suska ada untuk bangsa Indonesia tercinta.
“Di hari Amal Bakti ini kita meluncurkan dua aplikasi yaitu sistem pendeteksi dini karhutla dan sistem rekomendasi penceramah bagi manajemen Masjid di Provinsi Riau. Inovasi yang diberikan UIN Suska Riau merupakan wujud dari budaya kerja Kemenag dalam transformasi layanan ummat. Selain itu, diharapkan aplikasi sistem peringatan/deteksi dini dapat melihat potensi terjadinya Karhutla di beberapa daerah Riau yang rawan karhutla dan aplikasi rekomendasi penceramah bisa memudahkan manajemen Masjid untuk mendapatkan penceramah yang dekat dan tepat,” tandas Rektor UIN Suska yang juga telah mendapatkan Gelar Dato’ dari Kesultanan Bintan. Sekarang ini CIDSCI memiliki mitra riset yaitu berbagai pihak seperti Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus, SUBDIT MUSP, Bareskrim Polri; Majelis Ulama Provinsi Riau dan RSUD di Provinsi Riau.
Penulis : indah
Editor ; kasubag Humas