Post Views: 9,355
uin-suska.ac.id Fakultas Sains dan Teknologi (FST) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri (STINKI) ke-16 yang bertempat di Hotel Pangeran, Pekanbaru. Acara yang berlangsung pada Rabu ini dihadiri oleh Dekan FST, Dr. Hartono, M.Pd., serta Wakil Dekan, dosen, dan mahasiswa dari fakultas tersebut. Seminar nasional ini mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Daerah untuk Pengembangan Kawasan Industri Berbasis Digital”, yang relevan dengan tantangan industri di era digitalisasi saat ini, Rabu23/10/2024.
Dalam seminar ini, FST menghadirkan dua keynote speaker yang kompeten di bidangnya. Pembicara pertama adalah Prof. Mayda Dr. Nurnadiah Binti Zamri dari Fakulti Informatika dan Komputer Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia. Sementara pembicara kedua, Prof. Dr. Nuning Nuraini, S.Si., M.Si., berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dr. Hartono, M.Pd., selaku Dekan FST, membuka acara dengan menyampaikan sambutan. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam mengoptimalkan potensi daerah, terutama dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong pertumbuhan industri. “Melalui seminar ini, kami berharap peserta dapat memperoleh wawasan baru mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pengembangan industri lokal yang berbasis pada potensi daerah,” ungkap Dr. Hartono.
Sesi seminar ini juga mencakup paparan dari para keynote speaker yang membahas topik-topik strategis terkait digitalisasi industri. Prof. Nurnadiah membahas inovasi-inovasi teknologi informasi di kawasan ASEAN, sementara Prof. Nuning Nuraini memberikan perspektif mengenai pengembangan kawasan industri berbasis matematika terapan dan data digital.
Seminar diakhiri dengan sesi penyerahan cenderamata kepada kedua keynote speaker sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan kontribusi mereka dalam acara tersebut. STINKI ke-16 ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi para akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk terus berinovasi dalam pengembangan industri digital berbasis potensi daerah.