uin-suska.ac.id UIN Suska Riau melaksanakan kuliah umum Psikologi Sufistik perdana bersama Rektor Prof. Dr. Hairunas, M.Ag yang terbuka untuk umum melalui Youtube Official UIN Suska Riau. Dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Maret 2022 mulai pukul 09.00 WIB s/d 10.40 WIB. Kegiatan kuliah umum bersama ini akan dilaksanakan setiap hari Rabu, dengan nara sumber yang berbeda- beda.
UIN Suska Riau melalui Prodi Psikologi bermaksud untuk memberikan karakteristik dan ciri dari UIN Suska Riau bahwa kita berbeda dan patut untuk dijadikan sebagai tolak ukur kedepan terutama kaitannya dengan existensi prodi ditengah-tengah masyarakat, dan ini menjadi menarik ketika mahasiswa menentukan pilihan untuk meneruskan pendidikan pada perguruan tinggi terutama Prodi Psikologi, ini yang disampaikan oleh Prof, Hairunas, M.Ag diawal materinya.
Selanjutnya Hairunas juga menyampaikan bahwa Psikologi Sufistik bukanlah pengetahuan baru, bahkan sejak manusia pertama diciptakan, psikologi tidak bisa lepas dari sisi kemanusiaan, manusia harus menemukan konsep diri (Self konsep) agar kita bisa terus menerus dalam kedamaian. Banyak hal yang harus kita lakukan agar disetiap waktu kita memang betul- betul bahagia, kita sendiri yang tau, ujar mantan dekan Fakultas Psikologi tersebut.
Manusia itu mempunyai potensi untuk berbuat salah (dosa) tetapi kebanyakan kita, sudah berbuat salah, tetapi tidak mau meminta maaf atau bertobat, keegoan kita inilah yang membuat kita menjadi depresi, mayoritas individu mengalami ketidakstabilan emosi spiritual dan psikologis, sehingga tingkat penderita penyakit mental dan pelaku yang terlibat dengan bunuh diri meningkat dengan pesat.
Inilah dampak langsung dari pemisahan antara manusia dengan agama, dari sinilah diperlukan metodelogi Psikotrafi Islam yaitu : 1. Meneguhkan keimanan: Iman billah, Iman bilmalaikah, iman bilkitab, iman bil rosuli, iman bil qiyamah, iman bilqodar, meneguhkan keyakinan dan keimanan: menjauhi kemusyrikan, menjauhi kemunafikan, menjauhi khufarat, tahayyul dan bid’ah. 2. Beribadah yang ikhlas, Ittiba’ sholat, puasa, zakat, shodaqoh, haji, taddarus, zikir. Bertazkiah al – nafs: mempercepat taubat, beristiqomah, mempertajam ketaqwaan, memperkuat kesabaran, bersikap jujur.
Pendekatan model Psikoterapi Islam yaitu kuratif, dan rekontsruktif.
Prinsip- prinsip aplikasi model psikoterafi Islam : keterbukaan (Pasien wajib menyampaikan secara terbuka mengenai pengalaman dan apa yang dipikirkan kepada terapis), kerahasiaan (tidak satupun yang menjadi rahasia pasien yang tidak diketahui terapis, sebaliknya terapis wajib menjaga kerahasiaan terbatas antara keduanya saja (pasien-terapis), Amanah (bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan menjaga dengan penuh yang terbatas antara terapis dan pasien), disiplin (selalu taat, patuh, dan teladan dalam aturan yang ada pada lembaga psikoterapi islam, “ madine Eljadid”), Perlakuan yang sama (tidak terjadi tebang pilih, semua dalam kesamaan dan kebersamaan, antara terafis maupun pasien) fasilitas yang memadai (lembaga harus memiliki ruang terapis, ruang administrasi, rumah terapis, kamar rawat inap, masjid, fasilitas olahraga, dan klinik umum.
Penulis: Muzaiyana